Jumat 23 Dec 2016 18:40 WIB

Khitanan Massal Lazis PLN Pecahkan Rekor MURI

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Dwi Murdaningsih
Khitanan (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Khitanan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga pengelola zakat infaq dan shadaqah Perusahaan Listrik Negara, Lazis PLN, menggelar khitanan massal serentak memasuki libur sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan di  seluruh kantor unit LAZIS PLN se-Indonesia dengan total jumlah peserta 12.115 anak.

"Event ini digelar sebagai salah satu program sosial LAZIS PLN untuk membantu dan berbagi dengan sesama," kata Direktur  Utama PT PLN Sofyan Basir dalam sambutannya.

Dalam kegiatan khitanan masal, setiap peserta yang ikut berpartisipasi juga mendapatkan bingkisan dari LAZIS PLN seperti tas, buku tulis, sarung, peci, baju koko, dan uang saku. Sejumlah anak yang ketakutan berteriak memanggil orangtuanya. Namun tak sedikit anak SD yang sudah siap dan lebih tenang dokter mengkhitannya.

Salah satu peserta, Muhammad Rifa Aulia, senang bisa mengikuti acara ini. Awalnya ia mengaku tegang, namun perasaan itu berangsur hilang setelah orangtuanya ikut mendampingi. “Sempat takut tadi, soalnya ada yang teriak-teriak ketakutan manggil-manggil emak, tapi sekarang sudah lega,” kata dia saat khitanan massal, Selasa (20/12).

Ketua Bidang Pemberdayaan Lazis PLN Jaka Sumantri mengatakan sasaran dari kegiatan ini adalah warga yang kurang mampu dan bersedia mengikuti sunatan massal. Tim langsung mencari keluarga tidak mampu yang anaknya belum disunat. “Jadi kami memang memprioritaskan untuk yang miskin,” kata dia.

Pada acara khitanan massal tahun ini Lazis PLN mendapatkan piagam dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori peserta dan tempat pelaksanaan terbanyak. Penyerahan rekor MURI langsung diterima oleh Direktur Human Capital Management (HCM) PT PLN Muhammad Ali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement