Sabtu 24 Dec 2016 02:19 WIB

Jokowi Janji Tahun Depan Pakai Peci Gus Dur

residen Joko Widodo (tengah) bersama Yenny Wahid (kiri) dan mantan Wapres Boediono saat Haul Gus Dur ke-7 di Jakarta, Jumat (23/12). Pada Haul ke-7 Gus Dur ini mengangkat tema Menebar Damai Menuai Rahmat. Republika/ Wihdan Ikrar Ciganjur.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
residen Joko Widodo (tengah) bersama Yenny Wahid (kiri) dan mantan Wapres Boediono saat Haul Gus Dur ke-7 di Jakarta, Jumat (23/12). Pada Haul ke-7 Gus Dur ini mengangkat tema Menebar Damai Menuai Rahmat. Republika/ Wihdan Ikrar Ciganjur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji tahun depan akan memakai peci mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang dihadiahkan kepadanya oleh sang istri Gus Dur, Shinta Nuriah Wahid.

"Saya ingat pada Kamis 26 September 2013 di Wahid Institute, Ibu Shinta memberikan peci yang biasa dipakai Gus Dur kepada saya. Tadi pagi ada yang mengingatkan pada saya untuk dipakai tapi karena disimpan di Solo dan tidak cukup waktu untuk saya ambil, jadi tidak bisa dipakai pada malam haul ini. Nanti tahun depan insya Allah saya pakai," kata Jokowi.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Haul KH Abdurrahman Wahid ketujuh dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ciganjur, Jakarta, Jumat malam (23/12). Ribuan orang menghadiri acara haul yang digelar di kompleks Masjid di dekat kediaman keluarga Gus Dur di Jalan Warung Silah Nomor 10 Ciganjur, Jakarta Selatan.

Bahkan tidak sedikit dari mereka yang datang dari luar daerah dengan menggunakan bus. Dalam acara haul tersebut, Jokowi mengatakan pemberian peci Gus Dur memiliki filosofi yang mendalam.

"Pemberian peci jadi pengingat buat saya buat kita semuanya untuk selalu berusaha meneladani Gus Dur, meneladani ketulusan beliau menjaga silaturahim," katanya.

Menurut dia, Gus Dur telah mampu menjadi sosok yang menerobos sekat primordialisme sehingga patut untuk diteladani kerelaannya, termasuk dalam melayani masyarakat hingga berkorban untuk bangsa dan negara sampai akhir hayat. "Sikap itu sejalan dengan kelahiran Nabi Muhammad, yang menuntun manusia mulia dan menebar rahmat bagi seluruh alam," katanya.

Jokowi juga menegaskan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah milik bersama dan bukan milik golongan atau perseorangan. "Karena itu harus dikelola dengan konstitusi, bukan lainnya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement