REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi meminta pemenuhan kebutuhan dasar bagi para korban banjir bandang di kota Bima terpenuhi. "Intinya, memenuhi kebutuhan dasar, prioritaskan jiwa, makanan siap saji dan cepat saji karena alat untuk memasak tidak ada," katanya.
Selain pembuatan dapur umum, korban banjir bandang membutuhkan pakaian layak pakai, air bersih, air minum, dan selimut. Termasuk, pengembalian berfugsinya sarana yang dibutuhkan masyarakat, seperti listrik, air bersih, termasuk alat komunikasi yang belum bisa difungsikan.
"Alhamdulilah bantuan untuk para korban terus mengalir. Insya Allah sampai, apa lagi para pegawai juga sudah rapatkan barisan melakukan pengumpulan dana, pemberian makanan siap saji yang diperlukan, semua akan didrop plus dari pelaku pariwisata, KONI juga sudah jalan ikut membantu," jelas gubernur. Diharapkan, seluruh bantuan bisa teretribusi dengan baik, bantuan bisa menjangkau yang membutuhkan.
Sementara itu, kata Gubernur, wilayah-wilayah yang terdampak banjir sudah diketahui semua. Penanganan langsung di pimpin Wali Kota Bima, sehingga bisa terkoordinasi dengan baik.
Kalaupun infrastruktur banyak yang rusak, seperti jembatan putus, tentu tidak bisa diperbaiki dalam satu atau dua hari, karena butuh waktu. Namun, meski demikian gubernur secara tegas meminta sebagai gantinya dibuatkan jembatan sementara sebagai akses alternatif.
"Karena jembatan itu menghubungkan antara Bima dan Sape, makanya harus segera diperbaiki, mengingat jalan itu merupakan jalan nasional," ucapnya.
Kalaupun belum bisa dilalui untuk kendaraan besar, sambung gubernur, pemerintah sudah membuka jalan alternatif bagi kendaraan yang berputar melalui Tente kecil melalui jalur yang disiapkan. Untuk jembatan ada tanah lapang, air bisa mengalir sambil jalan.