REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melihat, Zikir Nasional Republika sebagai tabuhan genderang oleh umat Islam. Tabuhan ini, merupakan semacam momentum agar umat kembali kepada mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT.
"Zikir nasional ini seperti menabuh genderang, ayo ingat Allah SWT memberikan anugerah yang luar biasa kepada diri kita," kata Khofifah kepada Republika, Jumat (23/12).
Ia menilai, zikir nasional sebagai sebuah usaha yang terus dilakukan untuk mengingatkan diri agar dalam format apapun, mampu mensyukuri nikmat Allah SWT. Zikir nasional, turut menjadi bagian dari usaha membangun memori kita, sehingga dapat memanggil kembali diri kita untuk senantiasa sadar atas banyaknya karunia Allah SWT di diri.
Khofifah mengingatkan, ulama ahlusunnah selalu menerangkan iman apabila disiram akan bisa tumbuh dengan baik, tapi saat berada di media yang kering iman justru bisa turun derajat. Karenanya, ia mengajak segenap umat Islam agar senantiasa membiasakan diri untuk berzikir, sehingga iman yang ada di bisa selalu tersiram dan tumbuh dengan baik.
"Posisi seperti ini, zikir nasional memiliki makna yang strategis bagi seluruh efek positif dan produktif di negeri ini, diingatkan Allah SWT telah memberikan anugerah kebaikan yang luar biasa," ujar Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.