Sabtu 24 Dec 2016 12:19 WIB

Oso Minta Saran Wiranto untuk Kepengurusan Hanura

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri (kedua kanan) dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (keempat kanan) tiba di lokasi acara Munaslub 2016 Partai Hanura di Jakarta, Rabu (21/12).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri (kedua kanan) dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (keempat kanan) tiba di lokasi acara Munaslub 2016 Partai Hanura di Jakarta, Rabu (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascaterpilih Ketua Umum Baru, Partai Hanura segera menyusun kepengurusan baru. Ketua dewan pembina Hanura Wiranto, dipercaya sebagai ketua formaturnya. Karena itu, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta mengaku meminta arahan Wiranto yang saat ini juga menjabat Menkopolhukam tersebut.

"Untuk penyusunan kepengurusan nanti ada Pak Wiranto sebagai ketua formaturnya, dan saya sebagai sekretaris formatur. Karena Ketua dewan pembina Pak Wiranto, saya penggantinya Pak Wiranto. Tentu saya harus berkonsultasi dengan Pak Wiranto. Karena Pak Wiranto yang mendukung saya untuk menggantikan beliau dan meneruskan perjuangan beliau," ucap Oesman, kepada wartawan, Sabtu (24/12).

Untuk posisi sekretaris jenderal (sekjen), lanjut Wakil Ketua MPR RI itu, akan dirundingkan dengan ketua dewan pembina. Ia memberikan peluang kepada Wiranto untuk mencalonkan kader yang menurutnya kompeten. Sebab pria yang akrab disapa Oso tersebut mengaku sebagai orang baru. Sehingga, ia belum paham bagaimana mekanisme yang ada di partainya.

"Jadi saya harus betul -betul mendapat bimbingan dari beliau," kata dia.

Ditanya bagaimana menjaga kondusifitas di internal partai saat menyusun formatur kepengurusan partai kedepan, Oso menyatakan, harus diawali dengan semangat kebersamaan untuk membesarkan partai dan tidak boleh kaku. Sebab, masyarakat akan menilai kualitas partai ini saat penyusunan struktur.

"Kalau kaku dan tidak luwes, masyarakat juga akan sulit untuk mendukung partai di pemilu 2019. Karenanya, musyawarah dan mufakat itu akan kami lakukan, agar masyarakat bisa menilai partai mana yang menjunjung tinggi nilai nilai kebangsaan," sebutnya.

Dia juga menegaskan, pihaknya akan mempertimbangkan dengan matang orang-orang yang akan duduk di dalam struktur. Tujuannya, agar pengurus terpilih patuh dengan partai. Oso menambahkan, target Hanura adalah meneruskan apa yang sudah dikerjakan oleh Wiranto. Karena itulah sikap partai, Kecuali ada hal hal lain yang memang pantas direvisi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement