REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polres Metro Bekasi Kota melakukan pengamanan dan penyisiran ke sejumlah gereja besar di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, jelang perayaan Natal 2016, Sabtu (24/12). Penyisiran dilakukan bersama Tim Gegana Polda Metro Jaya di beberapa gereja prioritas.
"Tadi sudah didatangkan enam personel tim Gegana Polda Metro Jaya, dibantu personil Brimob. Hal ini kami lakukan demi memberikan rasa aman bagi masyarakat yang akan menjalankan ibadah agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi," kata Kabag Operasional Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Aslan Sulastomo, Sabtu (24/12).
Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Umar Surya Fana menjelaskan, pengamanan libur panjang Natal dan Tahun Baru 2017 akan dilakukan di jalur lalu lintas dan tempat-tempat perayaan Natal. Total personil yang dilibatkan dalam pengamanan sebanyak 2191 orang, terdiri dari 1447 personil Polri, 300 anggota TNI, 16 Sub Den Pom, 100 anggota DLLAJR, 100 anggota Satpol PP, dan instansi terkait lainnya.
"Ada dua model penjagaan, yang pertama pada saat Natal 25 Desember konsentrasi penjagaan kita ada di tempat-tempat pelaksanaan ibadah sampai misa terakhir 26 Desember. Tanggal 27-28 Desember di jalur, kemudian akhir tahun semua diturunkan di jalur dan objek wisata," kata Umar.
Umar melanjutkan, pihaknya juga mendapat perbantuan stand by in call 2 SSK dari Batalyon 202 yang dapat digerakkan, terutama pada saat patroli skala besar malam hari. Polri bersama TNI akan bergerak melakukan patroli ke wilayah-wilayah dengan kendaraan roda 2 dan roda 4.
Gereja atau tempat ibadah yang lain yang dilakukan pengamanan misa Natal di wilayah Kota Bekasi jumlahnya sekitar 234, sedangkan pengamanan jalur difokuskan dengan membuat sembilan pos pengamanan di seluruh wilayah Polrestro Bekasi Kota. Posko utama seperti tahun-tahun yang lalu berada di depan Giant Hypermall Bekasi, Bekasi Selatan.
"Ada beberapa gereja yang minta perbantuan site door kita ajukan ke Polda Metro Jaya untuk langkah-langkah preventif dan preentif," kata Umar.
Mekanisme pengamanan di tempat ibadah akan tetap mengedepankan pengamanan dalam supaya tidak mengganggu kenyamanan peserta ibadah. Umar mencatat ada sembilan gereja besar yang menjadi prioritas pengamanan. Beberapa gereja tersebut, antara lain Gereja St Albertus Medan Satria, Gereja St Mikael Kranji, Gereja St Bartolomeus Galaxy, Gereja St Servatius Kampung Sawah, Gereja St Arnoldus Jansen Margahayu, dan Gereja St Stanislaus Kostika Kalimiring. Penyisiran dilakukan sekitar tiga jam sebelum pelaksanaan misa.