Ahad 25 Dec 2016 07:34 WIB

Kapolres: Hindari Fenomena 'Om Telolet Om'

Sejumlah pelajar sekolah menuliskan pesan
Foto: Antara/Risky Andrianto
Sejumlah pelajar sekolah menuliskan pesan " Om Telolet Om " agar pengemudi bus membunyikan klakson di Jalan Sudirman, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Kepolisian Resor Kampar, Provinsi Riau AKBP Edy Sumardi mengimbau warga setempat agar tidak berlebihan mengikuti fenomena 'Om Telolet Om' karena berpotensi membahayakan pengendara jalan.

"Jangan terlalu diikuti, karena dapat menggangu ketertiban di jalan, mengganggu konsentrasi pengguna jalan, bahkan dikhawatirkan menyebabkan kecelakaan lalu lintas," kata Edy di Pekanbaru, Sabtu (24/12).

Edy menilai bahwa fenomena "Om Telolet Om" yang dilakukan sejumlah orang di pinggir jalan dan meminta agar pengemudi bus maupun truk menyalakan klakson itu cukup berbahaya. Terlebih lagi saat ini wilayah Kampar menjadi lebih ramai dibanding hari biasa menyusul libur Natal dan tahun baru.

Dia mengatakan selain membahayakan diri sendiri, fenomena yang kini viral di media sosial juga akan membahayakan pengendara yang membunyikan klakso dan bahkan pengendara lainnya. Lebih jauh, ia juga mengatakan bunyi klakso tersebut berpotensi menggangu bagi masyarakat pada saat sedang melakukan ibadah.

Fenomena 'Om Telolet Om' saat ini memang cukup ramai di beberapa daerah di Indonesia dan bahkan mewabah ke sejumlah belahan dunia. Meski begitu, di Riau sendiri fenomena tersebut hampir tidak dilakukan, terutama pelajar maupun anak-anak muda. Masyarakat Riau cenderung menyikapi hal tersebut sebagai hiburan yang dapat mereka nikmati melalui media sosial.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement