Ahad 25 Dec 2016 08:17 WIB

Pengamat: Polisi Harus Selidiki Adanya Lafaz Allah dalam Dekorasi Natal

Foto yang diabadikan netizen memperlihatkan lafaz Allah dijadikan sebagai bagian dari dekorasi natal di Hotel Novita Jambi. Foto beredar di media sosial sejak Jumat (23/12) petang.
Foto: Netizen
Foto yang diabadikan netizen memperlihatkan lafaz Allah dijadikan sebagai bagian dari dekorasi natal di Hotel Novita Jambi. Foto beredar di media sosial sejak Jumat (23/12) petang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat hukum Muhammad Mirza Harera mengapresiasi langkah cepat Gubernur Jambi Zumi Zola dan Wali Kota Jami Fasha yang langsung menyegel salah satu hotel di daerah tersebut karena membuat miniatur natal yang berpotensi menimbulkan polemik di tengah masyarakat.

Seperti diketahui, beberapa hari lalu beredar foto di media sosial terkait miniatur gereja yang memajang lafaz Allah sebagai dekorasi natal di hotel di Jambi. Mendapat laporan dari masyarakat, aparat setempat langsung bergerak cepat untuk meminta penjelasan hotel tersebut.

"Saya mengapresiasi langkah Gubernur Jambi Zumi Zola dan Wali Kota Jambi Fasha yang segera menyegel sementara aktivitas salah satu hotel di Jambi yang membuat miniatur Gereja dan ada lafaz Allah pada alas kakinya," kata Mirza di Jakarta, Ahad (25/12).

"Tentu hal ini langkah yang positif karena jika tidak ditindak dengan cepat bisa menimbulkan potensi gesekan di tengah masyarakat," ujarnya.

Mirza juga meminta aparat kepolisian untuk menyelidiki apakah ada unsur kesengajaan dalam kasus tersebut. Untuk menjaga rasa persatuan dan kesatuan, menurutnya pihak berwewenang harus menyelidiki kasus ini apakah ada kesengajaan atau tidak.

"Dan segera mengumumkan hasil penyelidikan ke masyarakat agar masalah ini cepat terselesaikan," ujarnya.

"Saya juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosinya  serta menyerahkan kasus ini kepada pihak berwewenang," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement