Ahad 25 Dec 2016 09:15 WIB

Seluruh SPBU di Kota Bima Kembali Beroperasi

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Bilal Ramadhan
Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12) pukul 03.00 WITA.
Foto: dok. BPBD
Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12) pukul 03.00 WITA.

REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Area Manager Communication & Relations Pertamina Jatimbalinus Heppy Wulansari mengatakan, dua SPBU di Kota Bima yang sempat berhenti beroperasi karena diterpa banjir bandang kini sudah kembali beroperasi.

"Semua SPBU di Kota Bima sudah pulih dan siap melayani kebutuhan BBM masyarakat Bima," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (25/12).

Ia menjelaskan, dua SPBU berhenti operasi dikarenakan alasan keamanan terkait banjir bandang yang menimpa Bima sejak beberapa hari terakhir. Keduanya adalah SPBU 54.841.04 di Taman Ria dan SPBU 54.841.01 di Amahami yang sempat berhenti beroperasi sekitar setengah hari.

Sedangkan SPBU 54.841.02 di Panda dan SPBU 54.841.03 di Penatoi tetap melayani masyarakat bahkan sesaat setelah banjir melanda. "Demi keamanan masyarakat juga, tentu kami memastikan dulu aspek keamanan dan keselamatannya hingga kami memutuskan SPBU dapat kembali beroperasi," lanjutnya.

Ia menambahkan, secara keseluruhan ada 11 SPBU yang dipasok dari Terminal BBM Bima. Di mana 4 SPBU diantaranya terletak di Kota Bima, 3 SPBU di Kabupaten Bima dan 4 SPBU di Dompu. Total penyaluran BBM dari TBBM Bima sebanyak 150 KL per hari untuk Premium dan 110 KL per hari untuk Solar.

Sejumlah jalur penyaluran hingga saat ini masih ada yang terganggu seperti ke Sape di mana jembatan Lampe-Sape terputus. Sehingga untuk suplai BBM ke SPBU di Sape harus dipasok melalui jalur alternatif. Dengan menggunakan jalur alternatif dengan waktu tempuh yang lebih lama dan harus dibantu pengawalan oleh personil Polres Kabupaten Bima.

"Kami upayakan berbagai cara agar penyaluran tetap berjalan. Bahkan untuk beberapa lokasi, penyaluran menggunakan mobil tanki industri berkapasitas 5 KL karena ukurannya lebih kecil dari mobil tanki BBM biasa yang berkapasitas minimal 15 KL. Sehingga lebih mudah menembus jalur-jalur yang masih terkendala," ungkap Heppy.

Ia menyampaikan, sejak awal terjadi banjir, tim Pertamina TBBM Bima terus melakukan berbagai upaya untuk mengamankan distribusi BBM. Hal ini penting karena BBM merupakan salah satu hal yang vital untuk masa pemulihan Kota Bima setelah diterpa bencana.

"Kami berharap bisa memberikan yang terbaik untuk mendukung masyarakat Bima bangkit kembali," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement