Ahad 25 Dec 2016 15:13 WIB
Indonesia Butuh Generasi FAST

Perangi Kebodohan, Kebohongan, Kemarahan, dan Kebencian

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agus Yulianto
 Ridwan Mukri dan sahabatnya Dwiki Dharmawan  saat acara peluncuran buku FAST Personality for Successdi SkyWorld TMII Jakarta, Sabtu (24/12).
Foto: dok.Istimewa
Ridwan Mukri dan sahabatnya Dwiki Dharmawan saat acara peluncuran buku FAST Personality for Successdi SkyWorld TMII Jakarta, Sabtu (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangsa yang kuat dibangun oleh pribadi-pribadi yang berkualitas. Pribadi yang berkarakter cerdas, terpercaya, benar, dan gemar menyampaikan kebaikan, merupakan aset bangsa yang harus terus dipelihara untuk menciptakan Indonesia yang sehat dan maju.

 “Kita harus bahu-membahu menciptakan generasi FAST, yaitu generasi yang Fathonah, Amanah, Shiddiq, Tabligh, di negeri ini. Akan sulit kita maju jika kita tidak bersama-sama memerangi 4K, yaitu kebodohan, kebohongan, kemarahan, dan kebencian,” ujar Ridwan Mukri pada peluncuran buku FAST Personality for Success di SkyWorld Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (24/12).

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, kata Ridwan, kita perlu membangun kesadaran bahwa Tuhan menurunkan kita ke muka bumi ini pastilah membawa sebuah misi. Sebuah tujuan, yaitu untuk menjadi hamba yang mengabdi kepadaNya dan menjadi khalifah utk menyebarkan rahmat bagi semesta alam.

“Manusia secara psikologis butuh role model dalam menjalani kehidupannya. Saat awal saya menulis buku ini, saya terinspirasi oleh hasil penelitian seorang astrofisikawan Amerika bernama Michael H. Hart yang dituangkan dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History," ujarnya.

Hart menempatkan Nabi Muhammad SAW di urutan pertama tokoh yang memiliki pengaruh paling besar dan paling kuat dalam sejarah manusia. Sejarah mencatat bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia paling sukses menjalankan misi sebagai hamba dan khalifah karena beliau memiliki sifat fathonah, amanah, shiddiq, dan tabligh.

"Dari sinilah saya terdorong untuk mengembangkan konsep FAST Personality for Success dan mengemasnya dalam sebuah buku dan juga alat uji kepribadian FAST Personality Test,” katanya.

Ridwan mengakui, menekuni beragam riset dan pelatihan self development, mencoba meneliti, memaknai, menggali, dan menguak rahasia besar di balik kesuksesan Nabi Muhammad SAW dengan menelisik sifat-sifatnya. FAST Personality for Success kemudian lahir sebagai temuan Ridwan. Sebuah konsep pengembangan diri yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan, tak terbatas kaum muslim, untuk mengembangkan potensi diri, memperbaiki kekurangan, memaksimalkan manfaat diri, dan membangun harmoni dengan pihak lain.

“Dengan FAST Personality Test, kita bisa mengetahui jenis kepribadian kita berdasarkan 4 sifat Nabi Muhammad SAW. Apakah termasuk fathonah, amanah, shiddiq, atau tabligh. Melalui test ini kita juga bisa mengetahui potensi dan kekuatan yang Tuhan berikan dalam diri kita untuk menjalankan misi sebagai hamba dan khalifahNya,” ujar Ridwan.

Berbagai kalangan dan usia, kata Ridwan, bisa memanfaatkan FAST Personality Test sesuai kebutuhannya. Mulai dari pelajar untuk mengetahui potensi dan jurusan yang cocok untuk ditekuni, profesional muda untuk memilih  bidang  pekerjaan  yang sesuai talenta dan passion-nya, orang tua untuk mendidik anak-anak sesuai karakter dan bakatnya, pemimpin organisasi untuk membangun para anggotanya menjadi warga masyarakat yang Fathonah-Amanah-Shiddiq-Tabligh, perusahaan untuk membangun kesuksesan melalui manajemen yang Fathonah-Amanah-Shiddiq-Tabligh, hingga kalangan pemerintahan untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara didasari sifat Fathonah-Amanah-Shiddiq-Tabligh.

“Tak mungkin individu, keluarga, sekolah, organisasi, perusahaan, bahkan sebuah negara, akan sukses tanpa FAST,” kata dia.

Tak hanya mengupas karakter FAST, dalam bukunya Ridwan juga mengungkap kebesaran Asmaul Husna. Asmaul Husna, kata Ridwan, adalah nama-nama Allah yang paling indah, yang jika kita menghafal, memahami, dan mengamalkannya, akan menjadikan kita pribadi yang mulia.

Bangsa Indonesia dengan kekayaan keragamannya harus bersatu untuk melahirkan generasi FAST. Mulai dari diri sendiri, sibuk membangun pribadi FAST. Saya mengkombinasikan konsep FAST juga dengan Asmaul Husna karena ingin mengangkat kembali nilai-nilai kemuliaan, sifat-sifat Tuhan yang terangkum dalam Asmaul Husna. Seandainya seluruh umat muslim, seluruh masyarakat di Indonesia mengamalkan Asmaul Husna, insya Allah akan tercipta kedamaian di negeri kita. Karena Tuhan itu As-Salam, yang maha damai,” ujar Ridwan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement