Senin 26 Dec 2016 09:29 WIB

Muhammadiyah: Natal Berjalan Normal Seperti Biasanya

Rep: Amri Amirullah/ Red: Ilham
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir bersyukur pelaksanaan Natal tahun ini berlangsung aman dan tidak terjadi gangguan bagi umat Kristiani di seluruh Indonesia. Menurutnya, amannya penyelenggaraan Natal ini menunjukkan umat beragama di Indonesia masih menghormati nilai toleransi yang tinggi.

"Tentu hal inilah yang normal berjalan selama ini, dan semua umat beragama saling menghormatinya," ujar Haedar kepada Republika.co.id, Senin (26/12).

Ia menegaskan, ini juga menunjukkan umat Islam sebagai mayoritas juga terbiasa dengan sikap toleran dan dewasa, sehingga mampu mengayomi yang minoritas. Menurutnya, Natal dan berbagai perayaan keagamaan yang menjadi hari nasional harus disikapi dan diperlakukan normal, sehingga semua pihak wajar menempatkannya.

Adapun indikasi adanya potensi gangguan, yang telah diantisipasi pihak kemanan. Menurutnya gangguan hanya dilakukan pihak yang tidak bertanggungjawab. "Mereka ingin agar hubungan antarumat beragama di Indonesia terganggu," kata Haedar.

Terkait pengamanan di setiap hari raya keagamaan, menurutnya semua hari raya nasional keagamaan pun harus diberlakukan sama, sebagaimana Natal dan Idul Fitri. Semua itu dilakukan oleh kepolisian. "Sehingga tidak perlu pengamanan oleh organisasi kemasyarakatan agar suasananya normal dan wajar," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement