REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pura Teratai Bang yang terletak di areal Kebun Raya Ekakarya, Bedugul, Bali rusak setelah diterjang banjir bandang, Rabu (21/12), disusul longsor, Kamis (22/12) lalu. Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta melakukan peninjauan ke lokasi yang merusak sejumlah bangunan, seperti Taman Beji, kawasan Siwa Lingsir, Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala Pura Teratai Bang.
"Longsor dan banjir yang terjadi ini merupakan faktor alam. Kalau sudah faktor alam, maka kita tidak bisa apa-apa lagi," kata Sudikerta, Senin (26/12).
Pemerintah provinsi dan kabupaten bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) Tabanan sudah mendatangkan sejumlah alat berat untuk membersihkan areal pura. Secara niskala, Sudikerta juga sudah meminta pemuka agama setempat untuk melaksanakan upacara Guru Piduka supaya hal serupa tak terjadi kembali.
Pura yang berada di sebelah utara Kebun Raya Bedugul ini tampak hampir rata dengan tanah karena sapuan banjir lumpur bercampur kayu besar. Kayu gelondongan berukuran besar dan kecil, batu-batuan, dan tumpukan sampah berada di lokasi.
Kelian Dinas Banjar Bukit Catu, I Wayan Sarma mengatakan, sekitar 24 bangunan di pura tersebut mengalami kerusakan. Kejadiannya berlangsung cepat. Hujan yang melanda Bedugul selama delapan jam, sejak 14.30 WITA hingga 20.00 WITA ini juga merusak balai gong dan balai kulkul.
"Kami berharap seluruh umat Hindu yang ada di Indonesia, khususnya Bali untuk dapat membantu, secara fisik dan lain sebagainya," kata Sarma.
Sarma juga berharap pemerintah, khususnya gubernur, bupati, DPRD, LSM, dan yayasan bisa membantu desa dalam rangka membersihkan puing-puing yang ada di pura luhur ini. Banyak material batu pasir yang masih berserakan. Kebun Raya Bedugul sempat ditutup sejak Kamis lalu dan dibuka kembali Sabtu (24/12) akhir pekan lalu.
Kawasan Taman Anggrek di Kebun Raya Bedugul juga ikut rusak. Lumpur masuk ke taman hingga ketebalan 20-50 sentimeter (cm). Tumpukan batu berukuran besar juga masih ditemukan sepanjang aliran sungai yang berada di sebelah Pura Puncak Taman Sebatu.
Pemerintah dan pihak terkait berencana membuatkan alur sungai menggunakan batu-batu yang ada saat ini. Ini berfungsi sebagai tanggul yang bisa menahan banjir.