REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat terduga teroris Purwakarta, Abu Sofi, Abu Faiz, Rizal dan Irfan ternyata tinggal secara cuma-cuma di rumah apung, waduk Juanda Jatiluhur, Purwakarta. Keempat terduga teroris ini akan menetap hingga malam tahun baru 2017.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Rikwanto mengatakan keduanya sebelum ke Purwakarta menetap di sebuah kontrakan di Bandung. Namun masyarakat yang curiga dengan kedatangan penghuni baru di lingkungannya mulai menanyakan banyak hal.
Empat orang ini, kata Rikwanto, mulai merasa risih dan tidak nyaman karena banyak ditanyakan ini dan itu oleh warga setempat. Karena rasa tidak nyaman tersebut lantas keempat orang ini memutuskan untuk pindah lokasi persembunyian.
"Di Bandung, kontrakan itu sering dipantau oleh warga masyarakat, mereka sering bertanya siapa yang tinggal di kontrakan tersebut, sehingga mereka resah akibat banyaknya pertanyaan itu, dan mancari lokasi baru dengan pindah di rumah apung Jatiluhur," jelas Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/12).
Pindahnya lokasi keempat orang ini ujar Rikwanto, Densus 88 terus melakukan pemantauan dan pembuntutan. Sehingga ditemukan keempatnya kemudian tinggal secara cuma-cuma di rumah Abah Oman di rumah apung tersebut. "Mereka sewa namun dikasih gratis oleh abah Oman yang punya tempat, (gratis) sejak tanggal 24 Desember," ujar Rikwanto.
Saat ditanyakan alasan pemberian penginapan gratis tersebut, menurutnya karena jiwa kemanusiaan Abah Oman. Pasalnya keempat terduga teroris ini datang dengan kondisi yang lusuh. "Itu karena kemanusiaan saja, dilihat orang ini lusuh jadi tidak dimintakan bayaran, diberikan gratis saja," jelasnya.