Senin 26 Dec 2016 14:41 WIB

Anies: Kita akan Hentikan Kesewenangan Selama Dua Tahun Terakhir

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Nur Aini
Anies Baswedan
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus blusukan menyerap aspirasi warga. Di Jalan Tanggul, Semanan, Kalideres, seorang warga korban penggusuran bernama Sopinah mengeluh ke Anies tentang perlakuan sewenang-wenang yang diterimanya.

“Saat 2014 itu digusur dan ada buldoser di sini,” keluh perempuan 56 tahun itu kepada Anies, Senin (26/12).

Sopinah kini berjualan nasi uduk dan aneka jajanan di tanah bekas rumahnya dengan tenda seadanya. Ia mengaku sertifikat tanah itu dikeluarkan sejak 1984. Dia mengaku sebelumnya bekerja sebagai asisten rumah tangga dan menabung uangnya untuk membeli rumah yang berada di pinggir Kali Mookevart tersebut.

Sembari menikmati segelas teh manis hangat, Anies mendengar keluhan Sopinah. Cagub nomor urut tiga tersebut juga tampak membolak-balik fotokopi dokumen hak milik dan status tanah milik Sopinah. Dia lantas menerima dan membawa fotokopi dokumen itu sebagai bentuk aspirasi.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini menegaskan, keadilan harus diwujudkan kepada semua warga DKI tanpa kecuali dan tanpa pandang bulu. Semua warga Ibu Kota berhak mendapat perlakuan adil dari pemimpinnya. Ia berjanji akan mengembalikan keadilan di Jakarta.

“Kita akan menghentikan kesewenangan yang terjadi selama kurun dua tahun terakhir ini,” ujar dia.

Anies menilai, memindahkan orang tak bisa disamakan dengan memindahkan benda mati. Orang yang tinggal di suatu lingkungan tak bisa dicerabut begitu saja. Mereka melekat dengan lingkungan sosial masyarakat dan budaya yang terbentuk dari tahun ke tahun. “Karena itu yang seharusnya dilakukan adalah peremajaan kota, dan yang terpenting adalah komunikasi dengan orang yang tinggal di sana,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement