REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, memprakirakan tinggi gelombang di perairan Selat Karimata mencapai 3 meter pada Selasa (27/12) pukul 07.00 WIB. "Kepada kapal yang hendak berlayar agar meningkatkan kewaspadaan karena tinggi gelombang tersebut dapat membahayakan keselamatan jiwa," kata staf Koordinator Unit Analisis pada Kantor BMKG Pangkalpinang, Rizki Adzani Senin (26/12).
Selanjutnya, tinggi gelombang yang sama juga berpotensi terjadi di Perairan Selat Gelasa dan Utara Bangka. Sedangkan di Selat Bangka berkisar 0,5 meter dan di Selatan Bangka berkisar 1,5 meter. Rata-rata arah angin berhembus dari Barat ke Utara dengan kecepatan 8-40 kilometer per jam, angin kencang tersebut merupakan pemicu naiknya gelombang air laut.
Ia mengimbau, agar nelayan dan kapal angkutan lainnya memperhatikan fasilitas keselamatan saat berlayar karena gelombang itu sewaktu-waktu dapat berubah. "Ketinggian gelombang dapat berubah kapan saja akibat perubahan suhu dan hembusan angin disekitar perairan, bahkan bisa mencapai dua kali lipat dari tinggi sebelumnya,"ujarnya.
Sementara itu, pasang air laut maksimum di Sungailiat Kabupaten Bangka 1,93 meter, di Membalong Belitung 2,12 meter, Toboali Bangka Selatan 1,84 meter. Kemudian Muntok Bangka Barat 1,43 meter, Kelapa Kampit Belitung Timur 1,91 meter, Tanjungpandan Belitung 1,26 meter, dan di Belinyu Kabupaten Bangka 1,28 meter.
Ia juga mengimbau warga untuk mewaspadai hujan sedang hingga lebat yang diserta petir dan angin kencang pada pagi-siang dan dini hari terutama di wilayah Bangka Bagian Tengah dan Selatan serta Pulau Belitung. Daratan Mentok, Jebus, Belinyu, Tanjungpandan, Sungailiat, Pangkalpinang, Sungai Selan, Manggar, dan Toboali berpotensi hujan sedang.
"Hanya daratan di Koba dan Selat Nasik yang berpotensi hujan ringan," ujarnya. Kecepatan angin di provinsi ini rata-rata berkisar 6-26 kilometer per jam, suhu 23-31 derajat Celcius dan Kelembaban udara 68-98 persen.