Senin 26 Dec 2016 17:02 WIB

Indonesia Bisa Jadi Destinasi Wisata Halal Paling Unggul di Dunia

Rep: Novita Intan/ Red: Irwan Kelana
Suasana Kota Tua Ampenan di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Suasana Kota Tua Ampenan di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia berhasil menyabet kemenangan 12 kategori dalam World Halal Tourism Award (WHTA)  2016 yang diumumkan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, awal Desember 2016. Dari total 16 kategori yang dilombakan, Indonesia hanya mengikutsertakan 12 kategori dan semuanya menang.

Salah satu pemenang WHTA 2016 adalah  ESQ Tours & Travel. Perusahaan tersebut berhasil  merebut  World’s Best Hajj & Umrah Operator.

Ketua Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Travel, Solihin menilai Indonesia memang sangat potensial menjadi destinasi wisata halal paling unggul di dunia. Hal itu  karena Indonesia memiliki keragaman destinasi dan kekayaan budaya  Nusantara. Menurutnya,  hal semacam itu merupakan modal utama yang tidak dimiliki negara lain.

"Kami sebagai operator (wisata halal) sangat optimis akan pasar wisata halal di Indonesia. Apalagi dengan kebijakan pemerintah terkait pembebasan visa dapat mendorong wisatawan khususnya Timur Tengah untuk ke Indonesia, sehingga devisa negara dari pariwisata juga akan lebih unggul dari sektor migas," ujar Solihin kepada Republika.co.id, Senin (19/12/2016).

Solihin menamabahkan, dengan kemenangan Indonesia itu, membuat pihaknya sebagai operator wisata halal melakukan perbaikan agar wisata halal di Indonesia menjadi primadona bagi wisatawan mancanegara. Salah satu caranya dengan meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada masyarakat Indonesia.

"Buat kami kemenangan ini merupakan tuntunan bagi operator yang terpilih di mana harus memiliki standar dunia atau internasional (wisata halal). Bahkan harus dipaksa, agar Indonesia harus tujuan utama wisata halal di dunia mengingat negara kita sebagian Muslim,” ujar Solihin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement