Senin 26 Dec 2016 19:24 WIB

Masyarakat Diimbau Waspadai Cacingan pada Anak

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Fernan Rahadi
Penularan penyakit cacingan
Penularan penyakit cacingan

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Meskipun kasus cacingan pada anak di Sleman tergolong kecil, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap penyakit tersebut. Pasalnya penyakit ini dapat menyebabkan sakit kaki gajah dan menghambat pertumbuhan anak. Maka dari itu, Pemkab Sleman melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan program pengendalian cacingan terintegrasi pada anak usia dini hingga 12 tahun.

Kepala Bidang Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2L) Dinkes Sleman, Novita Krisnaini mengemukakan, program ini dilakukan dengan memberikan obat cacingan secara gratis di 25 Puskesmas. 

“Sebenarnya kasus cacingan di Sleman cukup rendah. Berdasarkan penelitian yang kami lakukan tahun ini di lima Puskesmas, dari 500 sample anak yang diteliti secara acak, hanya delapan anak saja yang terkena cacingan,” ujarnya.

Menurut Novita, cacingan pada anak bisa menyebabkan gangguan pada pertumbuhan. Selain kekurangan gizi dan anemia, anak juga bisa mengalami gangguan kecerdasan. Jenis cacing yang dapat menyerang anak sendiri beragam. Di antaranya oxyuris, ascariasis L, dan Ancylostoma.

Benih cacing bisa masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara. Selain lewat mulut, cacing juga bisa masuk lewat pori-pori kulit. “Telur cacing bisa masuk lewat tangan yang kotor. Kadang anak tidak menyadari itu. Maka itu orangtua harus menanamkan perilaku hidup sehat kepada anak-anaknya,” ujar Novi.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sleman, Bambang Suharjana menjelaskan, pemberian obat cacing sudah dilakukan di seluruh sekolah Kabupaten Sleman. Tahun ini, Dinkes telah memberikan obat cacing di 50 sekolah dasar. Adapun sasaran penerima obat cacing terdiri dari siswa kelas satu hingga kelas enam.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement