Selasa 27 Dec 2016 10:22 WIB

Menhan Israel Serukan Yahudi Prancis Pindah ke Israel

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman.
Foto: ABCNews
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman meminta agar warga Yahudi Prancis meninggalkan negaranya untuk melakukan protes sebab Prancis akan menjadi tempat dilakukannya pembicaraan damai antara Palestina-Israel. Pemerintah Israel telah berulang kali menyatakan kalau Israel tak akan berpartisipasi dalam konferensi pembicaraan damai antara Palestina-Israel. Konferensi sendiri dilaksanakan pada 15 Januari dan diikuti perwakilan dari 70 negara.

"Ini saat yang tepat untuk mengatakan kepada Yahudi Prancis, ini bukan negaramu. Tinggalkan Prancis dan datanglah ke Israel," kata Lieberman, Senin, (26/12) seperti dilansir Aa.com.

Ini, ujar Lieberman, merupakan satu-satunya jalan untuk merespon konferensi tersebut. Apalagi konferensi dilakukan hanya beberapa waktu sebelum dilakukan pemilihan presiden yang baru di Prancis.

"Prancis sebentar lagi akan melakukan pemilihan presiden. Ini bukan waktu yang tepat untuk konferensi pembicaraan damai," kata Lieberman.

Apalagi pembicaraan damai dengan Palestina bukan keinginan Israel sendiri. Selain itu juga bertentangan dengan Israel. Menurutnya, konferensi yang dilakukan di Prancis merupakan upaya untuk menggerogoti keamanan Israel. Selain itu juga memperburuk nama Israel.

Berdasarkan data Jewish Agency for Israel diperkirakan 1,5 juta Yahudi tinggal di Eropa. Sebanyak 600 ribu tinggal di Prancis. Pada 2014 sebanyak 6.655 Yahudi telah melakukan migrasi dari Prancis ke Israel. Pada 2013, sebanyak 3.293 Yahudi Prancis bermigrasi ke Israel.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement