Selasa 27 Dec 2016 11:06 WIB

Temui Cendekiawan Muslim, Wakapolri Bahas Peradaban Islam di Indonesia

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin.
Foto: Antara/Imi Al Ghozali
Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Kepolisian RI Komjen Syafruddin menggelar pertemuan dengan cendekiawan muslim di rumah dinasnya di Jalan Panglima Polim III, Jakarta Selatan, Selasa (27/12). Pertemuan tersebut untuk membahas perihal pendirian Universitas Islam internasional Indonesia.

Menurutnya, syiar Islam bukan saja dilakukan dari Barat ke Timur namun juga bisa sebaliknya, dari Timur ke Barat. Misalnya kata dia, sudah ada Syekh Yusuf dari Makasar yang berhasil mengislamkan Afrika Selatan.

Oleh karena itu kata dia, para profesor Indonesia ini ingin mewujudkan Indonesia bukan saja menjadi negara Islam terbesar. Namun juga sebagai pusat peradaban Islam selanjutnya.

"Profesor kita mau membangun pusat peradaban Islam itu tidak hanya di Timur Tengah tapi di Indonesia," ujar Syafruddin di rumah dinasnya di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Selasa (27/12).

Berbicara tentang Syekh Yusuf, kata dia,  profesor-profesor ini selanjutnya juga akan berkumpul untuk membahas lebih dalam. Mereka yang nantinya akan menggali untuk membangun Indonesia menjadi pusat peradaban Islam tersebut.

"Jadi syair Islam itu sudah kita mulai dari timur sampai ke Afrika Selatan. Jadi kita akan menggali itu, kita akan kumpulkan itu Universitas Islam Internasional Indonesia yang akan dibangun ini sekaligus menjadi pusat peradaban Islam di Indonesia," jelasnya.

Baca juga,  Universitas Islam Internasional Sediakan 2.000 Kursi Pascasarjana.

Cendekiwan Muslim, Komaruddin Hidayat menambahkan pertemuan tersebut juga membahas perihal kematangan konsep, sosialisasi, hingga Pembangunan lahan. Dengan harapan bahwa proses pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia ini dapat berjalan dengan baik.

"Pak Syafruddin sebagai Wakapolri terlibat aktif untuk ikut membangun, bagaimana kematangan lahan, kematangan konsep, dan juga mensosialisasikannya," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement