Selasa 27 Dec 2016 16:16 WIB

Kemenag Menilai Baik Gagasan Pembuatan Stasiun TV Islam

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Alif TV (ilustrasi)
Alif TV (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gagasan pembuatan stasiun televisi (tv) Islam disambut baik Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Kementerian Agama (Kemenag) RI. Sebelumnya, Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) memprakarsai gagasan pembuatan stasiun televisi (TV) Islam berskala nasional.

Dirjen Bimas Prof DR Abdul Jamil mengatakan, mengingat situasi dan kondisi saat ini, kehadiran media yang Islami sangat diperlukan. Kehadiran stasiun televisi Islam sangat bagus karena bisa dijadikan sebagai wahana informasi, dakwah dan media.

"Kalau ada media yang lebih memberikan perhatian kepada kegiatan keagamaan, saya rasa itu cukup bagus," kata Abdul kepada Republika, Selasa (27/12).

Kehadiran stasiun televisi Islam yang tayangannya Islami tidak hanya dibutuhkan dalam situasi seperti sekarang ini. Sesungguhnya, Bimas menilai, kehadiran stasiun televisi Islam sangat diperlukan sejak dulu. Sebab, stasiun televisi Islam bisa secara spesifik menyiarkan informasi-informasi yang berkaitan dengan keagamaan.

Dia menilai, stasiun televisi yang ada sekarang, tayangan keagamaannya dicampuradukkan dengan tayangan lain. Misalnya pukul 09.00 WIB ada tayangan acara dakwah Islam. Setelah itu tayangannya ganti lagi. Boleh jadi tayangan selanjutnya berlawanan dengan nilai-nilai Islam.

"Kadang-kadang (tayangan) hiburannya lebih dominan. Padahal, kita punya generasi muda yang butuh diberi edukasi melalui media masa seperti televisi," ujarnya.

Kalau stasiun televisi Islam sudah ada, menurut Abdul, isinya bisa mengandung informasi-informasi yang dibutuhkan umat Islam. Juga supaya ada keseimbangan dalam konten tayangan dan pemberitaan.

Terkait konten televisi Islam, Jamil mengatakan, hal itu merupakan sesuatu yang dinamis. Pengelola harus diberi ruang untuk memikirkan gagasan dan inovasi yang tepat. "Agar mereka tahu tayangan seperti apa yang cocok untuk umat Islam di Indonesia," ujarnya.

Selain itu, kehadiran stasiun televisi Islam juga harus membawa damak positif dan angin segar bagi masyarakat. Ia yakin, gagasan Wantim MUI membuat stasiun televisi Islam pasti untuk tujuan baik.

"Secara garis besar saya rasa itu (TV Islam) bisa menjadi ajang untuk menyampaikan berita dan aspek kesejahteraan dari perkembangan Islam di berbagai belahan dunia," ucapnya.

Dia mengatakan, barangkali informasi-informasi semacam itu yang perlu diketahui oleh umat Islam. Karena, selama ini, mungkin umat Islam kurang mendapatkan informasi tentang perkembangan Islam di berbagai belahan dunia. Jadi, dalam tayangan stasiun televisi Islam perlu ada unsur dakwah, informasi dan berita-berita mengenai perkembangan terkini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement