Selasa 27 Dec 2016 16:25 WIB

Stasiun TV Islam Tawarkan Tayangan yang Lebih Baik

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Mamah Dedeh
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Mamah Dedeh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) memprakarsai gagasan pembuatan stasiun televisi (TV) Islam berskala nasional. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menilai, stasiun televisi Islam akan berdampak positif karena menyiarkan acara-acara yang Islami.

"Kalau membuat (stasiun) televisi yang bernuansa Islami, bagus saya kira, bagus untuk mengimbangi televisi yang ada sekarang," kata Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pustaka dan Informasi, Dadang Kahmad kepada Republika, Selasa (27/12).

Menurut Dadang, stasiun televisi yang ada sekarang sebagian memang ada yang Islami, tapi ada juga yang terlalu bebas konten tayangannya. Stasiun televisi yang ada sekarang juga tidak semuanya menampung aspirasi umat Islam secara keseluruhan. Meski demikian, ada beberapa televisi yang menampung aspirasi umat Islam.

Namun, kata dia, karena kebanyakan stasiun televisi dimiliki oleh orang yang berorientasi kepada bisnis. Sehingga, masyarakat Muslim menilai, banyak acara-acara yang disiarkan stasiun televisi tidak cocok dan tidak sesuai dengan harapan masyarakat Muslim. Sementara, pemilik stasiun televisi juga mengikuti selera pasar karena tujuannya murni bisnis.

"Mungkin yang dikehendaki MUI, pembuatan stasiun televisi untuk umat Islam bertujuan memberikan tawaran kepada kaum Muslimin untuk menonton siaran televisi yang lebih bagus, sopan, dan Islami," ujarnya.

Menurut Dadang, sebenarnya sudah ada beberapa stasiun televisi yang berbasis Islami. Tapi, belum bisa disiarkan secara bebas untuk sekala nasional. Jika nanti stasiun televisi Islam sudah ada, dia menyarankan, agar kontennya seperti televisi biasa yang memuat hiburan, informasi dan peristiwa penting umat Islam serta hal-hal lain yang bermanfaat bagi masyarakat Muslim.

"Tapi, stasiun televisi Islam semuanya harus berbasis Islam. Selain itu juga harus menyesuaikan dengan selera pasar kaum muslimin. Maksudnya tidak terlalu eksklusif kontennya, agar masyarakat tidak bosan," ujarnya.

PP Muhammadiyah juga menilai, stasiun televisi Islam akan berdampak positif bagi penontonnya. "Membawa perubahan Insya Allah, kaum muslimin yang menonton akan lebih terinspirasi, terdidik dalam kehidupan yang Islami," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement