Selasa 27 Dec 2016 16:49 WIB

Perampokan di Pulomas Dinilai Termasuk Pembunuhan Sadis

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Winda Destiana Putri
Garis polisi terpasang di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan sadis di Perumahan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12)
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Garis polisi terpasang di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan sadis di Perumahan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris mengutuk peristiwa perampokan yang disertai penyekapan di Pulomas, Jakarta Timur. Fahira sendiri mengetahui peristiwa tersebut dari pemberitaan di media.

"Ini termasuk pembunuhan sadis, apalagi dari yang saya baca di media, ada korban yang masih berusia anak-anak," ujarnya, Selasa (27/12). Senator asal Jakarta tersebut yakin polisi bisa secepatnya mengungkap kasus tersebut dan menemukan pelaku atau siapa saja yang terlibat.

Dia menyebut pelaku harus segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. "Saya juga mengimbau agar siapa saja yang punya informasi terkait kasus pembunuhan ini, tidak sungkan melapor ke polisi agar kasus ini segera terungkap," kata Fahira.

Seperti diberitakan sebelumnya, komplotan perampok menyekap 11 orang di kamar mandi berukuran 1,5 meter kali 1,5 meter di sebuah rumah di kawasan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur. Enam korban diantaranya meninggal dunia karena diduga kehabisan napas.

Keenam korban meninggal yakni Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amel, Yanto dan Tasrok (40). Sementara korban yang masih hidup yakni Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13), Santi (22), Fitriani (23) dan Windy (23). Diduga, perampokan tersebut terjadi pada Senin (26/12), namun baru diketahui pagi tadi. Polisi pun hingga kini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement