REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam jenazah korban perampokan di Pulo Mas Utara, Nomor 7A, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12), sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Pantauan Republika.co.id, terdengar tangisan keluarga korban dari dalam rumah itu saat satu per satu jenazah korban mulai dimasukan ke mobil ambulans. Begitu juga dengan tetangga korban yang di lokasi beberapa juga tampak menangis.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, jenazah itu akan dibawa ke RS Polri untuk dilakukan otopsi. "Kami langsung bawa ke RS Polri semua," ujar Argo setelah keluar dari rumah itu, Selasa (27/12).
Argo mengatakan, polisi saat ini belum dapat menyimpulkan motif di balik pembunuhan sadis tersebut. Namun, kata Argo, pihaknya akan terus mendalami kasus tersebut apakah ini murni kasus perampokan atau pembunuhan.
"Untuk semua masih kami dalami. Apa yang sebenarnya terjadi," kata Argo.
Seperti diketahui, sebelumnya dilaporkan sebelas orang di dalam rumah nomor 7A ditemukan di dalam satu kamar kecil. Enam orang meninggal dunia, yaitu Dodi Triono (59 tahun), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla, anak ketiga Dodi (9), Amel (teman Gemma), Yanto, dan Tasrok (40). Yanto dan Tasrok merupakan sopir korban.
Kemudian, lima orang menderita luka-luka yaitu Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy. Saat ini, kelima korban yang masih hidup tersebut dirawat di Rumah Sakit Kartika.
(Baca Juga: Perampokan di Pulomas Dinilai Termasuk Pembunuhan Sadis)