Selasa 27 Dec 2016 19:51 WIB

Strategi Pemerintah Kembangkan Industri Pesawat

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pesawat terbang CN235-220 Multi Porpose Aircraft Royal Thai Polece (RTP) terparkir di Hangar Final Assy PT Dirgantara Indonesia (DI), Jl Pajajaran, Kota Bandung, Jumar (25/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Pesawat terbang CN235-220 Multi Porpose Aircraft Royal Thai Polece (RTP) terparkir di Hangar Final Assy PT Dirgantara Indonesia (DI), Jl Pajajaran, Kota Bandung, Jumar (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan industri pesawat terbang merupakan salah satu industri andalan pemerintah. Selain industri ini ada juga industri industri pangan, industri farmasi, kosmetik dan alat kesehatan, industri tekstil, kulit, alas kaki dan aneka, industri elektronika dan telematika serta industri pembangkit energi.

“Fokus pengembangan industri hingga tahun 2035, untuk sektor industri kedirgantaraan adalah pengembangan pesawat, komponen pesawat dan perawatan pesawat,” ungkap Airlangga pada acara penyerahan kontrak pembelian pesawat terbang CN235-220M MPA oleh Angkatan Udara Republik Senegal dan ferry flight pesawat CN235-220 M MPA dari Bandung ke Senegal di PT Dirgantara Indonesia, melalaui siaran pers, Selasa (27/2).

PT DI Ekspor Pesawat ke Senegal

Untuk mengembangkan tiga sektor tersebut, program pengembangan yang akan dilakukan Pemerintah, di antaranya mengembangkan kebijakan penggunaan produk dalam negeri, kebijakan pengembangan kawasan industri, kebijakan pengembangan komponen pendukung, pengembangan SDM termasuk pengembangan desain dan engineering serta kebijakan regulasi yang mendukung.