Rabu 28 Dec 2016 09:01 WIB

Rusia: Pemerintah Suriah Berunding dengan Oposisi

Sergei Lavrov
Foto: AP
Sergei Lavrov

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Selasa (27/12) mengatakan pemerintah Suriah melakukan perundingan awal dengan oposisi untuk menyiapkan perundingan perdamaian di Astana, Kazakstan.

Kantor berita Interfax melaporkan Lavrov tidak mengungkap tempat perundingan awal itu digelar dan tidak jelas pula kelompok oposisi mana saja yang turut. Komite Perundingan Tinggi (HNC), payung beberapa kelompok oposisi Presiden Bashar al-Assad, mengaku tidak tahu mengenai perundingan awal tersebut.

Salah satu kelompok di bawah naungan HNC adalah kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Suriah (FSA). Mereka turut dalam perundingan perdamaian, yang berakhir dengan kegagalan pada awal tahun ini.

Pada pekan lalu, Rusia, Iran, dan Turki menyatakan siap menjadi penengah perjanjian perdamaian Suriah. Perwakilan ketiga negara itu bertemu di Moskow dan kemudian menyepakati deklarasi prinsip mula, yang harus dipatuhi pihak yang bertempur.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ketiga negara dan Bashar telah menyepakati Astana, ibu kota Kazakhstan akan menjadi tuan rumah perundingan damai. Lavrov pada Selasa telah menghubungi menteri luar negeri Turki melalui sambungan telepon dan sepakat mendorong tercapainya gencatan senjata dan menyiapkan perundingan di Astana.

Kantor berita RIA, dengan mengutip sumber diplomatik tanpa nama, memberitakan sejumlah perwakilan militer dari Rusia dan Turki menggelar pembicaraan dengan oposisi Suriah di Ankara. Mereka mengupayakan gencatan senjata di seluruh negara terkoyak perang itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement