Rabu 28 Dec 2016 10:15 WIB

BNPB: Aktivitas Kota Bima Kembali Normal

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham
Kota Bima NTB
Foto: Bima
Kota Bima NTB

REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Penanganan darurat pascabanjir besar di Kota Bima terus dilakukan pemerintah dan unsur lainnya. Tanggap darurat sendiri masih berlangsung hingga 5 Januari mendatang.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, aktivitas masyarakat di Kota Bima sudah kembali normal. "Layanan listrik di Kota Bima sudah 99,5 persen menyala, 11 dari 12 gardu listrik yang mati sudah berhasil dinyalakan oleh PLN. Hanya satu gardu di Kapanta Kelurahan Nungga Kecamatan Rasanae yang belum menyala karena longsor," katanya, Rabu (28/12).

Ia menambahkan, layanan kesehatan juga sudah membaik, RSU PKU Muhammadiyah dan RS di STIKES sudah bisa beroperasi kembali. TNI juga menambah pelayanan kesehatan dengan membangun rumah sakit lapangan di Conventional Hall di Kota Bima. Rumah sakit lapangan ini didukung 80 petugas medis dan 205 personel serbaguna.

"Sejak kemarin, RS Lapangan ini sudah melayani warga yang berobat, sebanyak 80 orang yang sakit diare dan kulit/gatal. RS lapangan ini juga menyediakan fasilitas untuk rawat inap," lanjutnya.

Willem memaparkan, saat ini jalan-jalan protokol sudah bersih dari genangan dan lumpur. Sebanyak 650 personel dari TNI, Polri dan relawan masih terus membersihkan lumpur dan lingkungan. Untuk mempercepat pembersihan, posko darurat pascabencana mengerahkan 70 truk dan 5 ekskavator untuk mengangkut sampah serta sudah dibuka lokasi TPA baru.

BNPB juga memberikan bantuan cash for work kepada BPBD Kota Bima untuk disalurkan kepada masyarakat yang terdampak langsung untuk membersihkan lingkungan dan rumahnya. Bantuan cash for work, lanjutnya, merupakan bantuan langsung kepada korban bencana agar dapat memperoleh penghasilan dan meningkatkan ekonomi lokal, karena masyarakat tidak dapat bekerja setelah terkena bencana.

"Cash for work ini sangat bermanfaat bagi warga dan sudah dipraktekkan di banyak penanganan bencana seperti erupsi Merapi, Sinabung, banjir Manado, gempa Pidie Jaya, banjir Bima dan lainnya," paparnya.

Dia melanjutkan, mengingat kondisi peralatan rumah tangga masyarakat Kota Bima yang rusak, BNPB menyerahkan bantuan 1.000 paket bantuan kidsware seperti popok bayi, minyak telon, botol susu, sabun, shampo, paket sandang, dan family kit. "Sesuai perintah Bapak Presiden agar semua kebutuhan masyarakat dipenuhi dengan cepat. Fasilitas publik harus segera berfungsi. Rehabilitasi dan rekonstruksi pascabanjir juga harus dipercepat. Dampak ekonomi yang ditimbulkan banjir lebih dari Rp 1 triliun. Untuk itu pemulihannya harus dilakukan bersama kementerian, lembaga, pemda, dunia usaha dan partisipasi masyarakat," katanya.

Ia menyebutkan, bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan, untuk logistik diperkirakan mencukupi hingga 7 hari ke depan. Willem juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada mengingat Januari merupakan puncak musim penghujan.

"Jadi, potensi banjir masih tetap ada. Saya juga akan melaporkan seluruh kemajuan penanganan dan upaya ke depan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akan datang ke Bima pada hari ini," katanya menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement