REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya masih mengejar terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Pulomas, Jakarta Timur pada Selasa (27/12), kemarin. Hingga saat ini, Polda metro Jaya masih berusaha untuk mendalami petunjuk-petunjuk yang ada.
Salah satu petunjuk tersebut yakni CCTV yang merekam adanya peristiwa pembunuhan dan penyekapan itu. Sehingga penyidik pun mengambil CCTV tersebut untuk mencari tahu kronologis kejadian dan para pelaku yang memasuki rumah dua lantai itu.
Wakil Direktur Kriminal Umum, AKBP Didik Sugiarto mengaku masih belum bisa memberikan keterangan terkait CCTV. "Nanti kita sampaikan hasilnya kalau sudah semuanya jelas," ujar Didik di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/12).
Dia juga mengatakan, hingga saat ini enam korban yang meninggal dunia telah dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur sejak Selasa (27/12). Namun, hasil autopsi masih harus dianalisa lagi. "Nanti dulu. Kita masih analisa semua hasil, nanti analisa itu akan kita tindak lanjuti," ujarnya.
Didik juga belum bisa memberikan informasi soal motif bisnis di balik pembunuhan itu. Menurutnya, hingga saat ini polisi masih terus bekerja untuk melakukan penyelidikan."Intinya polisi lagi bekerja," kata dia.
Seperti diketahui, pemilik rumah yang juga menjadi korban itu, Dody Triono (59 tahun) adalah seorang pengusaha properti sukses di Jakarta. Dody juga memenangkan tender proyek Gelora Bung Karno (GBK) Senayan.