REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur. Menurut Anies, kejadian ini menunjukkan betapa penting interaksi warga di tingkat RT.
"Masalah keamanan, interaksi warga sangat penting level RT, harus ada program level RT supaya antarwarga bisa berinteraksi lebih dekat dan menjaga keamanan jauh lebih mudah," kata dia di Jakarta, Rabu (28/12).
Anies mengatakan, banyaknya rumah dengan pagar tinggi di Jakarta membuat interaksi dengan tetangga menjadi kurang. Anies ingin mengubah pola tersebut dengan sebuah gerakan, bahwa pengamanan yang paling efektif adalah tetangga kanan kiri. Caranya, kata dia, yakni memperbanyak interaksi.
Cagub nomor urut tiga ini mengatakan, pemerintah daerah harus menyiapkan program yang bisa membuat antarwarga lebih banyak berinteraksi di lingkungannya. Ia menggagas untuk membuat banyak perlombaan anak-anak di lingkungan RT/RW.
"Lewat anak-anak menjadi rajut interaksi dan dilakukan di banyak tempat, bahkan anak-anak lomba futsal, bapak ibunya ikut mengantar," ujar dia.
Sebelumnya, terjadi kasus perampokan dan pembunuhan di Jalan Pulomas Utara, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12), pagi. Dalam kejadian tersebut, enam orang meninggal dunia.
Keenam korban meninggal dunia yaitu Dodi Triono (59 tahun), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9) atau anak ketiga korban, Amel (teman Gemma), Yanto (sopir korban), dan Tasrok (40) yang juga sopir korban.
Sementara, lima korban lainnya masih dalam keadaan hidup. Mereka adalah Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13), Santi (22) atau pembantu korban. Kemudian, Fitriani (23) dan Windy (23). Dua pelaku dikabarkan telah tertangkap polisi, salah satunya tewas di tempat.