REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian mengapresiasi kesigapan petugas kepolisian yang berhasil menangkap dua pelaku diduga terlibat dalam penyekapan yang mengakibatkan tewasnya enam orang di kawasan Pulomas, Jakarta Timur.
"Hanya dalam waktu satu hari bisa ditangkap dua pelaku tersebut, saya anggap luar biasa karena ini bukan tertangkap tangan tapi murni olah pengembangan dari Tempat Kejadian Perkara (TKP)," kata Kapolri di sela-sela acara "Silaturahim dan Jumpa Pers Kapolri" di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (28/12).
(Baca: Dua Pelaku Pembunuhan Pulomas Tertangkap)
Menurut Kapolri, petugas kepolisian berhasil mengungkap kasus tersebut dari pengolahan data melalui kamera tersembunyi atau "Close Circuit Television" (CCTV) di rumah korban.
"Jadi ini juga menjadi peringatan bagi kita bahwa 'digital security' perlu ditingkatkan. Kasus peledakan bom di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat (Januari 2016) juga bisa diungkap melalui CCTV, begitu juga dengan kasus di Pulomas ini," tutur mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu.
(Baca: Ini Hasil Autopsi Dody Triono)
Sebelumnya, aparat gabungan Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya dan Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur menangkap dua pelaku yang diduga terlibat dalam penyekapan yang mengakibatkan tewasnya enam orang di kawasan Pulomas, Jakarta Timur, Rabu.
"Dua diduga pelaku sudah ditangkap," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono.
Berdasarkan informasi, petugas meringkus pelaku berinisial RM dan ES di rumah adik RM di sekitar Bekasi, Jawa Barat. Saat ini, tim khusus masih memburu pelaku lainnya di lokasi yang dicurigai menjadi tempat persembunyian tersangka.
Enam orang tewas dan lima orang lainnya selamat setelah penjahat menyekap mereka di toilet terkunci di sebuah rumah di kawasan Jalan Pulomas pada Selasa (27/12).