Rabu 28 Dec 2016 20:13 WIB

DPR Apresiasi Kinerja Polri Berantas Terorisme

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Andi Nur Aminah
Densus 88 Antiteror, Bersama Brimob Polda Jabar serta Polres Bandung melakukan penggeledahan dikontrakan salah satu terduga pelaku teroris, di Kampung Sirnagalih, Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (26/12).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Densus 88 Antiteror, Bersama Brimob Polda Jabar serta Polres Bandung melakukan penggeledahan dikontrakan salah satu terduga pelaku teroris, di Kampung Sirnagalih, Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi kinerja Polri dalam upaya pemberantasan aksi terorisme. Meski begitu, menurut dia Polri membutuhkan dukungan pemerintah terutama dari sisi anggaran. "Dalam proses anggaran yang saat ini sangat minim, apalagi untuk operasional di polsek-polsek," kata dia, Rabu (28/12).

Politikus dari Partai Nasdem itu berharap pemerintah mendukung penuh Polri dalam penanganan terorisme. "Agar kinerja di lapangan tidak terputus dan terus memberantas terorisme," ujar Sahroni.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polri mengungkap sejumlah kasus terorisme. Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap sejumlah terduga teroris, di antaranya satu terduga teroris berinisial H alias JT di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat pada Rabu (20/12) sekitar pukul 09.45 WIB.

Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri juga menangkap terduga anggota jaringan teroris berinisial Sy di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara. Polri juga membenarkan adanya penangkapan empat orang terduga teroris di wilayah Tangerang Selatan, yang tiga di antaranya tewas ketika digerebek tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di rumah kontrakan mereka.

Yang terbaru, tim Densus 88 menggerebek tempat persembunyian terduga teroris di sekitar Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Ahad (25/12). Dalam penggerebekan itu, dua terduga teroris di antaranya ditangkap dan dua lainnya ditembak karena berusaha melawan saat akan ditangkap.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement