REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Kementerian Sosial segera mencairkan bantuan jaminan hidup bagi korban banjir bandang di Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal itu diutarakan Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/12). “Wapres telah memerintahkan diselesaikan pendataan korban yang akan mendapatkan bantuan jaminan hidup oleh BNPB. Baru kita cairkan dananya," ujar Khofifah.
Mensos yang kini masih berada di Bima telah melakukan rapat koordinasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Balai Kota Bima dalam kunjungannya ke daerah itu, Rabu (28/12). Khofifah langsung memerintahkan jajarannya untuk secepatnya mencairkan jaminan hidup sebesar Rp 900 ribu bagi korban bencana banjir Bima yang rumahnya mengalami rusak berat. Bantuan itu akan diberikan, setelah proses pembersihan dan pendataan selesai dalam sepekan ke depan.
Pendataan dari tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) diharapkan bisa secepatnya terselesaikan. Pemerintah pun diminta untuk gerak cepat menyelesaikan tumpukan sampah yang masih berserakan di permukiman warga. Menurut Khofifah, tumpukan sampah tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan yang sering muncul seperti ISPA dan leptospirosis akibat kencing tikus.