Kamis 29 Dec 2016 11:52 WIB

Oso Terkejut Aksi Bela Islam Berjalan Sejuk tanpa Darah

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ilham
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (kiri).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wakil Ketua MPR Oesman Sapta menegaskan, pemahaman Empat Pilar MPR bagi masyarakat Kalimantan Barat harus dibangun mulai sekarang. Pria yang akrab disapa Oso itu melihat banyak hal terjadi di Indonesia, salah satunya demonstrasi yang diikuti oleh jutaan orang di Jakarta pada 4 November dan 2 Desember lalu.

Oesman mengaku terkejut dengan demo yang melibatkan massa begitu besar, namun terlaksana dengan sejuk dan aman. Dengan fakta tersebut, Oso menyebut Indonesia sebagai bangsa yang memiliki demokrasi tertinggi di dunia.

''Tak ada satu kepentingan untuk membakakar amarah rakyat. Tak ada tumpah darah,'' kata Oso, di hadapan ratusan warga alumni HMI, KAHMI, di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (29/12).

Oso menceritakan, pertemuan yang diselenggarakan hari ini merupakan forum penting. Ia menyatakan, sosialisasi Empat Pilar sangat penting sebagai pertahanan bangsa dan negara.

Begitu pentingnya, Oso mengaku rela pulang lebih awal dari kunjungannya keluar negeri. ''Saya sudah janji untuk datang ke sini memberi sosialisasi Empat Pilar MPR,'' ungkapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement