REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan 2017 mendatang pihak kementerian akan menjual saham perdana ke publik atau IPO dua anak usaha dari BUMN yakni PT Garuda Maintenance Facility (GMF) dan perusahaan asuransi PT Tugu Pratama Indonesia. Rini mengatakan pihaknya saat ini sedang menghitung valuasi dari masing-masing perusahan tersebut.
Ia mengatakan saat ini pihaknya belum bisa menjelaskan berapa persen saham dari dua anak usaha BUMN tersebut yang akan dilepas ke publik. Hal tersebut kemudian akan bisa ditentukan setelah valuasi selesai dilakukan.
Rini mengatakan, 2017 mendatang akan ada beberapa anak usaha dari BUMN besar yang akan dilakukan privatisasi. Ia mengatakan untuk BUMN utama belum ada rencana untuk dilakukan penjualan saham ke publik. "Kalau tahun depan, nanti memang kita banyak lakukan ke anak dan cucu usaha. Jadi kalau untuk BUMN utama kita akan lebih banyak melakukan sekuritasasi," ujar Rini di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (29/12).
Rini menjelaskan, 2017 mendatang Kementerian BUMN akan melakukan sekuritisasi kepada beberapa BUMN seperti infrastruktur jalan tol, kredit perumahannya BTN, dan sekuritisasi untuk PLN. Ia juga mengatakan, langkah-langkah pengamanan aset dan pelepasan saham ke publik bagi anak usaha bisa menjadi salah satu suntikan modal bagi BUMN tersebut. Hal ini dilakukan mengingat tak ada lagi dana PMN untuk 2017 mendatang