Kamis 29 Dec 2016 15:17 WIB

Ini Alasan Polisi Ambil Ikan Mas dari Rumah Perampokan Pulomas

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Garis polisi terpasang di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan sadis di Perumahan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12)
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Garis polisi terpasang di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan sadis di Perumahan Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi sempat mengambil lima ekor ikan mas saat mengungkap kasus perampokan di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12). Kapolsek Pulogadung, Andi B Rahman mengatakan ikan mas tersebut mati karena polisi terpaksa mematikan listrik ketika sedang mengidentifikasi sidik jari para perampok. Ikan-ikan peliharaan itu pun mati karena kehabisan oksigen.

"Itu mau dikasih ke pemilik rumahnya karena ikannya mati, kok kayaknya heboh lagi ini. Ikannya kalau gak diambil, busuk. Makanya diamankan ke pemiliknya, dilaporkan. Ikannya diambil di kolam yang berada di depan rumah," ujar Andi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (29/12).

Andi mengatakan, ikan tersebut tewas karena kehabisan napas seperti halnya pemilik rumahnya yang tewas karena kehabisan oksigen setelah disekap oleh para perampok sadis di kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.

"Kemarin ditanya juga saya, Pak itu ikannya mati? Terus mau diapain? Saya bilang mau dilaporin lah, masak mau diautopsi lagi, itu kan kehabisan oksigen kayak pemilik rumahnya, tapi kan masa mau diautopsi lagi," kata dia.

Andi menambahkan, saat ini rumah korban Dodi Triono (59) masih dipasang garis polisi karena masih dalam penanganan penyidik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement