Kamis 29 Dec 2016 18:32 WIB

Terorisme dan Intoleransi Jadi Perhatian Serius Polda Sumut Selama 2016

polisi
Foto: istimewa
polisi

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kasus serangan terorisme dan intoleransi menjadi perhatian serius Polda Sumut selama 2016. Hal tersebut disampaikan Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel dalam Paparan Refleksi Akhir Tahun di Mapolda Sumut, Kamis (29/12).

"Selain bisa merusak jaringan sosial di masyarakat, kondisi sosial di Sumut, kedua kasus itu juga bisa menimbulkan rasa takut di tengah masyarakat," kata Rycko.

Selain terorisme dan intoleransi, kasus lain yang menjadi perhatian serius jajaran Polda Sumut sepanjang 2016 adalah penyalahgunaan narkoba. Rycko mengatakan, selama 2016, terjadi peningkatan kasus dan barang bukti yang disita dari tahun sebelumnya.

Dia pun menegaskan komitmen Polri dalam memberantas peredaran gelap narkoba di Sumut. Hal ini, kata Rycko, menjadi fokus dan perhatian khusus Polda karena Sumut kerap dimanfaatkan sebagai jalur masuk narkoba ke Indonesia.

"Saya sudah tegaskan kepada seluruh petugas untuk menindak tegas para bandar dan pengedar narkoba di wilayah Sumut," ujar dia.

Kasus lain yang menjadi catatan Polda Sumut, yakni sengketa lahan di wilayah Sumut. Berdasarkan data yang ada, ada 259 titik yang berpotensi memicu terjadinya konflik lahan. Penyelesaian masalah sengketa lahan ini pun, kata Rycko, tidak bisa diselesaikan hanya oleh pihak kepolisian.

Rycko menjelaskan, dari angka tersebut, hanya 50 kasus yang bisa diselesaikan oleh pihaknya. Penyelesaian yang utuh di level bawah, lanjutnya, bukan lagi merupakan ranah kepolisian, tetapi juga pemerintah daerah.

"Masalah ini terbagi dua bagian, legalitas dan wilayah. Kalau sudah konflik baru ranahnya kepolisian. 50 kasus yang diselesaikan itupun hanya meredam, bukan penyelesaian masalah legalitas dan sebagainya," kata Rycko.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement