REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya, Irjen M. Iriawan mengatakan para pelaku perampokan di Pulomas, Jakarta Timur, memilih target secara acak. Hal itu berdasarkan pengakuan dua pelaku yang tertangkap yakni Erwin dan Sinaga.
"Memang mereka para komplotan perampok memilik target korban secara acak, yang kira-kira mudah untuk dimasuki," ujarnya di RS Kartika, Kamis (29/12).
Iriawan melanjutkan berdasarkan pengakuan dua pelaku, saat itu komplotan perampok pimpinan Ramlan Butarbutar melihat pintu pagar rumah korban dalam kondisi terbuka. Hal tersebut karena salah seorang supir korban lupa menutup pintu pagar, usai mengeluarkan barang dari rumah Dodi.
"Baru saja sopir Pak Dodi mengeluarkan bangku untuk dibawa ke rumah Pak Dodi lainnya. Kebetulan pintu rumah tersebut terbuka, dan termonitor oleh komplotan tersebut. Sehingga sasarannya pas masuk rumah itu," jelasnya.
Iriawan mengatakan, komplotan Ramlan Butarbutar memang spesialisasi perampokan barang berharga seperti perhiasan. Beberapa waktu lalu, komplotan ini juga terlibat perampokan di daerah Depok, dan mengasak barang berharga seperti emas dan perhiasan.
"Saat ini identitas para pelaku sudah sangat jelas. Tiga orang sudah tertangkap dan satu lagi masih dalam pengejaran," ucapnya.