YOGYAKARTA -- Setelah sukses menggelar Festival Kampung Lampion (FKL) 2015, kini Kampung Ledok Code bekerja sama dengan Komunitas Cemara kembali menggelar acara yang sama. Tahun lalu, FKL dihadiri ribuan pengunjung baik dari dalam provinsi maupun wisatawan dari Bandung, Jakarta, dan Lampung. Festival ini juga dihadiri berbagai kalangan, termasuk anggota DPRD, akademisi, aktivis komunitas, serta turis asing dan lokal.
Tahun ini, Kampung Ledok Code mengusung tema FKL #2: Code Berhati Nyaman. Slogan yang selama ini kita dengar adalah Jogja berhati Nyaman. Namun, makin lama slogan ini dipertanyakan bahkan oleh warga kota sendiri. Ada banyak kekerasan baik yang ditujukan pada warga minoritas; warga beda ras, suku, agama; serta warga dengan pandangan yang berbeda.
Di tengah kerinduan akan kota yang nyaman, kampung-kampung pinggir kali yang mulai terlupakan justru masih menyimpan nilai-nilai keramahan itu. Di pengujung tahun ini, segenap warga Kalicode ingin menyambut masyarakat dengan keramahan dan kenyamanan khas Yogyakarta.
Ada berbagai acara yang akan digelar di Kampung Ledok Code pada 28-31 Desember nanti. Salah satu acara yang paling utama adalah Festival Lampion. Hanya dalam sekali setahun inilah pengunjung bisa menikmati indahnya kampung pinggir kali di malam hari dengan lampion buatan warga dan anak-anak. Lampion ini bukan sekadar lampion biasa, melainkan lampion dengan banyak cerita di dalamnya.
Selama empat hari acara berlangsung, akan ada stand kuliner tradisional yang diolah langsung oleh warga. Selain itu, pengunjung dapat membawa pulang merchandise yang tak lain hasil tangan warga Kalicode sendiri.
Tidak hanya lampion, Kampung Ledok Code juga khas dengan mural yang mewarnai tiap dinding rumahnya. Mural ini asli buatan remaja Ledok Code dan masing-masing gambarnya mengandung pesan yang mengundang perdamaian. Pengunjung tidak Cuma disuguhi pemandangan indah untuk berfoto, tapi juga cerita yang menarik untuk diulik. Lampion akan dinyalakan tiap malam mulai pukul 18.00 dari pada 28-31 Desember.
Pada tanggal 28 Desember, FKL #2 secara khusus didedikasikan bagi anak-anak. Akan ada Festival Dolanan Tradisional dimana anak-anak diajak membuat mainan tradisional dan melombakannya. Banyak mainan yang bisa dimainkan tapi sudah jarang ditemui seperti dakon, bola bekel, engklek, atau egrang batok kelapa.
Pada 29 Desember akan ada pemutaran film yang terbuka bagi umum. Akan ada diskusi singkat juga mengenai film yang ditayangkan. Judul film sementara masih dirahasiakan, tapi secara garis besar film akan bercerita tentang indahnya perbedaan.
Puncaknya pada 31 Desember, dimana pengunjung akan disuguhi pentas seni yang telah disiapkan oleh warga. Mulai dari pentas tari, menyanyi hingga pertunjukan musik akustik.
Akhirnya, warga Ledok Code mengundang masyarakat Yogyakarta dan siapapun yang merindukan kenyamanan Jogja untuk singgah dan bernostalgia. Ada baiknya tahun ini ditutup dengan damai dan rasa nyaman dengan kembali ke kampung, kembali guyub rukun.