REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmud Abbas akan melakukan negosiasi dengan pemerintah Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman baru Yahudi di Tepi Barat. Sikap pemerintah Palestina untuk menghentikan proyek permukiman ini juga telah didukung oleh DK PBB nomor 2.334.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry juga mendukung sikap Mahmud Abbas untuk menghentikan pembangunan permukiman Israel di Tepi Barat. Selain itu juga, Mahmud Abbas akan bekerja sama dengan Prancis dalam waktu dekat untuk menggelar pertemuan upaya perdamaian dengan Israel.
Namun, Badan Perencanaan dan Pembangunan al-Quds, Rabu (28/12), akan menyetujui rencana pembangunan 490 unit hunian di permukiman Ramot dan Ramat Shlomo, al-Quds, seperti dilansir situs Palsawa.com.
Pemerintah Kota al-Quds menyatakan, bahwa keputusan PBB terkait larangan aktivitas permukiman Israel di atas tanah warga Palestina tidak akan berpengaruh terhadap pembangunan permukiman di al-Quds. Bahkan, badan tersebut juga diprediksi akan meresmikan ribuan unit hunian di permukiman baru yang terletak di garis hijau.