REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Irak mendeportasi sekitar lebih dari 60 ribu warga Iran termasuk perempuan dan anak-anak yang tinggal di negara itu mulai pada 30 Desember 1971. Hal itu dilakukan seiring hbungan diplomatik antara kedua negara yang mengalami ketegangan beberapa pekan sebelumnya.
Sebagian besar warga Iran yang diusir telah menetap di sejumlah kota Irak seperti Baghdad, Basra, Khanaquin, dan Karbala. Banyak dari mereka yang melakukan perjalanan kembali ke negaranya dengan menggunakan bus.
Namun, Pemerintah Iran mengatakan ada banyak dari mereka yang harus berjalan kaki dalam kondisi cuaca sangat dingin saat itu. Tidak ada kendaraan yang tersedia untuk melakukan perjalanan.
Sebelumnya, Irak memutus hubungan dengan Iran pada awal Desember di tahun itu. Langkah itu diambil setelah Iran dituduh mengambil sejumlah pulau di Teluk Persia.
Namun, Iran mengatakan hubungan dengan Irak mulai memburuk pada 1969. Hal tersebut disebabkan perselisihan atas hak navigasi dua negara di Selat Shatt Al Arab. Wilayah perairan itu sangat strategis secara ekonomi.