Jumat 30 Dec 2016 15:57 WIB

Rusia Ancam akan Balas Sanksi AS

Rep: Lida Puspaningtyas/Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers tahunan di Moskow, Jumat, 23 Desember 2016.
Foto: Alexei Nikolsky/Tass
Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers tahunan di Moskow, Jumat, 23 Desember 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kremlin memperingatkan AS untuk bersiap-siap. Pada Jumat (30/12), Kremlin menjanjikan merespons atas sanksi dan mengusiran 35 diplomat Rusia dari AS. Belum jelas apa balasan dari Rusia.

"Saya tidak bisa katakan sekarang, tapi seperti yang kita tahu, tidak ada alternatif untuk prinsip timbal balik," kata Juru bicara kepresidenan Rusia seperti Dmitry Peskov dalam pernyataan dilansir Interfax.

Ia mengatakan, Presiden Vladimir Putin yang akan memutuskan respons tepat. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menyebut pemerintah Barack Obama terus merusak hubungan kedua negara yang sudah hambar.

Ia menyebut Gedung Putih sebagai sekelompok pengecut, pemarah dan bodoh. Kolega Zakharova, Konstantin Dolgov yang menjadi komisioner HAM dan demokrasi menyebut sanksi AS akan kontraproduktif.

"Mereka bertujuan merusak hubungan dan mempersulit perbaikan hubungan di masa depan," kata dia. Peskov mengatakan langkah Obama sangat tidak bisa diperkirakan dan agresif. Ia benar-benar berniat menjatuhkan hubungan hingga level terendah.

Melihat dari sejarahnya, Rusia kemungkinan merespons dengan mengirim pulang personil Kedubes AS. Zakharova dan pejabat lain memperingatkan respons asimetris atas tindakan AS. Namun apa pun mungkin terjadi.

Sanksi baru untuk Rusia menuai reaksi tajam tak hanya dari pemerintah Rusia tapi juga dari presiden terpilih Donald Trump. Milyarder ini kemungkinan bisa membalikkan sanksi tersebut.

Baca juga,  Obama Jatuhkan Sanksi ke Rusia karena Intervensi Pemilu AS.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement