REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Donor darah kembali diadakan pada rangkaian acara Dzikir Nasional 2016 yang diadakan Republika. Acara ini diharapkan menjadi penggerak untuk masjid menjadikan sebuah rutinitas setelah shalat Jumat.
"Donor darah ini bisa jadi sebuah gerakan juga, karena banyak saudara kita yang membutuhkan tapi stok sedikit," kata Wakil Pemimpin Redaksi Republika, Nur Hasan Murtiaji di sela acara Donor Darah di Masjid At Tin, Jakarta, Jumat (30/12).
Acara donor darah diakui Hasan memang merupakan sebuah rutinitas yang biasa diadakan. Namun, kata Hasan yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Dzikir Nasional 2016 di Masjid At tin ini, masih jarang masjid menjadi tempat untuk melakukan aktivitas pembedayan. Padahal tempat ibadah melakukan aktivitas lebih dari lima kali sehari, seharusnya bukan hal yang mustahil untuk menjadikan salah satu waktunya sebagai gerakan rutinitas donor darah.
Nantinya, gerakan donor darah yang dilakukan selepas shalat Jumat ini dapat ditiru oleh masjid-masjid lainnya. Jika komunitas-komunitas bisa melakukknya, maka seharusnya Muslim pun dapat melakukan hal serupa di tempat ibadahnya.
Adapun target dari donor darah sebanyak 150 kantung yang memang sudah disiapkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI). Disiapkan juga sebanyak 15 petugas yang melayani setiap peserta yang ingin mencoba mendonorkan darah hingga bada' Ashar.
Sementara itu, salah satu pendonor darah Heryanto mengaku tertarik dengan ajak untuk menyumbangkan darah. Anjuran setelah pelaksanaan Solat Jumat diakui membuat hatinya tergerak untuk ikut membantu.
"Karena ini acara suka rela, saya juga ikhlas, karena setelah imbauan itu ternyata banyak saudara yang butuh darah," kata pria berusia 46 tahun asal Pondok Gede.
Heryanto mengaku baru pertama kali melakukan donor darah. Hanya saja, melihat niat baik yang disampaikan membuat dia merasa harus melakukannya.
Apalagi setelah melakukan donor darah Heryanto merasa badan lebih merasa enak. Dengan mencoba kali pertama, dia mengaku akan menjadi donor darah kegiatan rutin.