REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) makin agresif memperluas pemanfaatan gas bumi ke berbagai daerah. Dalam bulan ini misalnya, PGN menambah pelanggan baru di sektor UKM hingga industri di sembilan kota.
"Kita terus genjot pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, agar semakin banyak masyarakat, UKM, usaha komersial hingga industri menikmati gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan dari PGN," kata Vice President Corporate Communicarion PGN, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (30/12).
Dikatakan Irwan, dalam Desember ini, PGN menyalurkan gas bumi ke pelanggan baru khususnya pelanggan industri di sembilan kota. Seperti di Area Batam PGN menambah pasokan gas bumi ke PT Accord Mandiri Batam, Hotel Best Western Premier Panbil Batam, PT Fastcoat hingga ke Rumah Makan Mie Tarempa.
Kemudian di Bekasi, bulan ini, PGN memasok gas bumi ke PT Oceancash Felts, PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia. Begitu juga di Pasuruan PGN memasok ke PT Tirta Sukses Perkasa ( Indofood Group ), di Jakarta ke Hotel Alila SCBD, di Medan ke PT Madani, Tangerang ke PT Indorack Multikreasi, dan Karawang ke PT Tenang Jaya Sejahtera.
"Ada sembilan kota yang bulan ini kita perluas penyaluran gas bumi bagi pelanggan baru, mulai di Batam, Bekasi, Pasuruan, Bogor, Jakarta, Surabaya, Medan, Tangerang, Karawang," ungkap Irwan.
Menurut Irwan, energi gas bumi yang bersih dan lebih efisien bila dibanding bahan bakar lainnya. Kondisi ini membuat masyarakat makin berminat untuk beralih dan menjadi pelanggan PGN. "Dengan beralih ke gas bumi, pelanggan dapat menghemat biaya," ujarnya.
Salah satu contoh pelanggan yang beralih ke gas bumi yakni Rumah Makan Mi Tarempa, di Kota Batam, Kepulauan Riau. Rumah makan ini sebelumnya menggunakan bahan bakar LPG (Liquefied Petroleum Gas) untuk kebutuhan memasak setiap harinya. Konsumsi LPG Rumah Makan Mi Tarempa sekitar 200 tabung LPG ukuran 12 kg per bulan. Dengan biaya total sekitar Rp 25,2 juta per bulan. Harga LPG 12 kg Rp 126 ribu di luar biaya antar.
Dengan beralih menggunakan gas bumi PGN, Rumah Makan Mie Tarempa ini hanya membayar Rp 3.405 per m3. Konsumsi gasnya sekitar 2.000-3.000 m3 per bulan. Sehingga rumah makan ini, hanya membayar sekitar Rp 9,5 juta per bulan. Artinya, dengan beralih ke gas bumi PGN, rumah makan ini bisa hemat pengeluaran dari biaya bahan bakar untuk memasak sekitar Rp 15,7 juta per bulan atau Rp 188 juta per tahun.
"Ini satu contoh betapa besarnya manfaat gas bumi bagi masyarakat. Makanya PGN terus agresif membangun infrastruktur gas di berbagai daerah, agar makin banyak masyarakat yang dapat menikmati manfaat besar dari gas bumi," ujar Irwan.
Gas bumi yang disalurkan PGN, saat ini, telah dinikmati lebih dari 119.960 pelanggan rumah tangga. Selain itu, 1.929 usaha kecil, mal, hotel, rumah sakit, restoran, hingga rumah makan, serta 1.630 industri berskala besar dan pembangkit listrik.
Pelanggan PGN yang menikmati gas bumi tersebut dialirkan melalui infrastruktur pipa gas bumi yang tersebar diberbagai daerah, mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Kalimantan Utara serta Papua. Hingga saat ini PGN memiliki dan mengoperasikan pipa gas bumi sepanjang lebih dari 7.200 km atau sekitar 78 persen jaringan pipa gas hilir nasional.