REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER -- Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates Musripan mengatakan sebanyak 399 gempa bumi terjadi di Provinsi Jawa Timur selama tahun 2016.
"Sepanjang tahun 2016 telah terekam 399 kejadian gempa bumi di wilayah Jawa Timur," katanya dalam siaran pers di Kabupaten Jember, Jumat (31/12) malam.
Berdasarkan kekuatannya, lanjut dia, gempa bumi yang terjadi selama setahun tersebut terdiri atas 391 gempa bumi ringan, tujuh gempa bumi sedang, dan satu gempa bumi kuat.
"Berdasarkan kedalamannya, gempa bumi tahun 2016 terdiri atas 365 gempa bumi dangkal, 32 gempa bumi menengah, dan 2 gempa bumi dalam. Frekuensi gempa bumi terjadi secara fluktuatif tidak ada polanya," tuturnya.
Menurut dia, gempa bumi berkekuatan signifikan atau dirasakan terjadi sebanyak 13 gempa selama tahun 2016, meskipun jumlah gempa yang terekam mencatat sebanyak 399 gempa bumi.
"Jumlah kejadian gempa tahun 2016 meningkat dibandingkan pada tahun 2015 yang terekam sebanyak 194 gempa bumi, namun yang dirasakan oleh warga sebanyak tujuh kali pada tahun lalu," katanya.
Musripan menjelaskan aktivitas gempa merusak berkekuatan 6,2 skala richter (SR) terjadi pada zona subduksi yaitu hasil interaksi lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia pada tanggal 16 Nopember 2016.
"Gempa yang berlokasi di tenggara Malang itu mengakibatkan banyak rumah penduduk rusak berat dan rusak ringan di Malang Selatan, serta sebagian rumah rusak ringan di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember," ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat tidak mudah percaya dengan isu prediksi gempa yang sumbernya tidak jelas seperti yang terjadi beberapa waktu lalu karena isu terjadinya gempa yang disampaikan melalui media sosial dan pesan berantai melalui whatsApp itu menyebabkan keresahan masyarakat.
"Hingga kini gempa bumi tektonik belum bisa diprediksi secara ilmiah dengan baik, sehingga BMKG akan mengeluarkan release terjadinya gempa bumi, setelah gempa bumi tersebut terjadi," katanya menambahkan.
Sementara itu, sejumlah rumah di Kabupaten Jember mengalami kerusakan ringan hingga berat akibat gempa bumi berkekuatan 6,2 skala richter yang berpusat di radius 127 kilometer tenggara Kabupaten Malang dengan kedalaman 69 kilometer, pada Rabu (16/11) malam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo mencatat gempa 6,2 SR yang berpusat di Malang tersebut menyebabkan sebanyak empat rumah warga rusak yang tersebar di Kecamatan Mayang, Gumukmas, dan Puger.