Sabtu 31 Dec 2016 08:21 WIB

Seberangi Sungai, Tim Survey PLTA Hilang Diduga Terseret Arus

  Warga menggunakan perahu penyeberangan melakukan pencarian korban tenggelam di sungai (Ilustrasi) (Antara/Abriawan Abhe)
Warga menggunakan perahu penyeberangan melakukan pencarian korban tenggelam di sungai (Ilustrasi) (Antara/Abriawan Abhe)

REPUBLIKA.CO.ID, TAPAKTUAN, ACEH -- Tiga orang tim survey Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kluet 1 dari PT Tri Nusa Energy Jakarta dilaporkan hilang terseret arus Sungai Alue Buloh, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, Kamis (29/12).

Kapolsek Meukek, Ipda Junaidi di Meukek, Jumat malam membenarkan kejadian tersebut. Dari tiga orang tersebut dua diantaranya berasal dari Desa Abtapani Wetan, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat, yakni Testa Muhammad Abdul berstatus mahasiswa.

Kemudian, Syarif Basarah, warga Desa Mandalawangi, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, sedangkan satu orang lagi bernama Muktar Yuli, warga Desa Jambo Papeun, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari saksi, kata Junaidi, pada Rabu (28/12) sekitar pukul 11.00 WIB rombongan tim survey berjumlah 22 orang berangkat dari Jambo Papeun menuju ke hulu sungai Alue Buloh, rencana lokasi pembangunan mesin turbin PLTA Kluet 1.

Setelah menempuh perjalanan kaki selama lebih kurang lima jam akhirnya sekitar pukul 16.00 WIB rombongan tiba di pinggir Sungai Alue Buloh. Sungai ini berada di kawasan hutan belantara puncak Gunung Jambo Papeun yang sudah dekat dengan puncak Gunung Menggamat, Kecamatan Kluet Tengah.

"Karena melihat muara air Sungai Alue Buloh mulai membesar dan deras, rombongan tim survey tidak berani menyeberang. Akhirnya mereka memutuskan mendirikan tenda untuk menginap di pinggir sungai dimaksud. Jarak antara lokasi tersebut dengan lokasi yang hendak dituju diatasnya sekitar 3 sampai 5 Km lagi," kata Ipda Junaidi.

Junaidi mengatakan, setelah melihat air sungai mulai surut akhirnya pada keesokan harinya yakni Kamis (29/12), rombongan tim survey memutuskan melanjutkan perjalanan dengan menyeberangi sungai Alue Buloh tersebut hendak menuju ke lokasi yang dituju.

"Setelah menyeberangi sungai tersebut tiba-tiba rombongan tim survey terkejut ketika melakukan pengecekan bahwa tiga orang rekannya sudah hilang yang diduga terseret arus sungai tersebut," ujar Junaidi.

Untuk memastikan keberadaan rekannya, lanjut Junaidi, kemudian rombongan tim survey berusaha mencari ke arah arus sungai yang berjarak sekitar 3 Km dari tempat kejadian perkara (TKP).

Namun, dalam pencarian tersebut rombongan tim survey tidak berhasil menemukan tiga orang rekannya yang sudah hilang tersebut kecuali hanya menemukan tas milik korban di pinggir sungai.

"Karena korban tidak berhasil ditemukan akhirnya pada Jumat (30/12), rombongan tim survey memutuskan turun gunung pulang kembali ke Desa Jambo Papeun untuk melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa dan masyarakat setempat," ujarnya.

Setelah menerima laporan itu, pada Jumat sore puluhan masyarakat Jambo Papeun bersama tim survey dari Bandung telah berangkat kembali ke TKP untuk melanjutkan proses pencarian terhadap ketiga korban tersebut, ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement