REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada hal unik di Republika Dzikir Nasional 2016, yakni keberadaan dua buah tenda berdiri kokoh di bagian utara lapangan Masjid At Tin, Jakarta Timur.
Ternyata dua tenda berwarna orange dan biru itu miliki Komunitas Pendaki Muslim. Kali pertama mereka mengikuti acara Dzikir Nasional ingin dilakukan dengan cara yang unik untuk mencirikan diri.
"Ini jadi kode kita buat kumpul, karena kan banyak banget orang, selain itu ini kam hobi kami," kata salah satu penghuni tenda Enong Widianingsih, Sabtu (31/12).
Enong menceritakan jika keputusan mengikuti Dzikir Nasional dengan cara berbeda memang dilakukan secara mendadak. Awalnya tidak ada niatan untuk mendirikan tenda, namun, mereka memutuskan melakukam sesuatu yang berbeda sebagai jati diri seorang pendaki gunung.
Mereka bahkan menyiapkan persiapan makanan dan membawa kompor gas pendakian untuk menyuplai selama acara. Bahkan direncanakan Enong dan rekan lainnya akan menginap hingga besok siang.
"Ini belum izin sebenarnya, tapi InsyaAllah nggak apa-apa. Tadi petugas keamana lewat pun ngga masalah," kata warga Tangerang.
Tahun depan, dimungkinkam Enong ingin kembali hadir dengan konsep berbedanya itu. Terlebih lagi jika dimungkinkan untuk mengajak komunitas-komunitas lain untuk ikut bergabung.