REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, menilai muhasabah akhir tahun harus pula mengoreksi apakah kita masih memiliki ciri-ciri orang bertaqwa. Ia merasa, salah satu aspek muhasabah yang bisa dikoreksi adalah apakah kita memiliki sifat pemaaf sebagaimana ciri orang bertaqwa. "Orang yang bertaqwa itu mudah memaafkan," kata Khofifah di acara Dzikir Nasional Republika, Sabtu (31/12).
Ia mengingatkan, apabila diri sendiri sudah bisa menyadari kekhilafan atas perbuatan yang dilakukan, harus langsung meminta maaf kepada Allah SWT. Khofifah berpendapat, iman seseorang di dalam hati bisa senantiasa bertambah apabila keteduhan dapat dirasakan hati.
Khofifah menekankan, Alquran sudah menerangkan kalau marah itu bukan merupakan suatu perasaan yang harus dihilangkan. Melainkan untuk dapat dikendalikan manusia. Karenanya, bila ada masalah yang seakan tidak bisa diselesaikan atau jika merasa rezeki sangat jauh, mungkin maaf menjadi kuncinya.
"Mungkin kita pemarah atau jangan-jangan kita belum jadi pemaaf. Maka itu, mudahlah meminta maaf dan mudahlah memaafkan," ujar Khofifah.
Ketua Umum PP Muslimat NU itu menambahkan, format kesadaran seperti itu harus bisa dibiasakan umat Islam yang senantiasa ingin mengejar taqwa kepada Allah SWT. Menurut Khofifah, itu jadi salah satu aspek yang harus dikoreksi, dan berdoa Allah SWT senantiasa menebalkan kesabaran yang dimiliki.