Ahad 01 Jan 2017 01:32 WIB

Makna Tema Dzikir Nasional 2016 Menurut KH Ma'ruf Amin

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ilham
Ketua MUI Maruf Amin saat akan mengikuti Dzikir Nasional Republika 2016 di Masjid Agung At-tin, Jakarta, Sabtu (31/12).Republika/EH Ismail
Foto: Republika/EH Ismail
Ketua MUI Maruf Amin saat akan mengikuti Dzikir Nasional Republika 2016 di Masjid Agung At-tin, Jakarta, Sabtu (31/12).Republika/EH Ismail

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika menyelenggarakan Dzikir Nasional 2016 dalam rangka penyambut pergantian tahun di Masjid At-Tin, Jakarta pada Sabtu (31/12). Acara yang dihadiri puluhan ribu umat Islam tersebut bertema Indonesia Ikhlas.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin mengatakan, masyarakat Indonesia harus ikhlas dengan berbagai situasi yang terjadi. Masyarakat harus ikhlas dengan kebhinekaan karena Indonesia merupakan negara yang majemuk. Hal ini merupakan makna Indonesia Ikhlas menurut KH Ma'ruf.

"Oleh karena itu, kita harus menjaga kemajemukan dengan ikhlas," kata KH Ma'ruf kepada Republika.co.id, Sabtu (31/12), malam.

Ia menerangkan, ketika masing-masing agama yang ada di Indonesia mengembangkan agamanya. Maka masyarakat Indonesia yang majemuk harus ikhlas. Ia menegaskan, ketika umat Islam ingin menguatkan akidah dan identitas umatnya, maka umat lain juga harus ikhlas.

Dikatakan dia, penguatan akidah yang dilakukan oleh para ulama jangan sampai dikatakan sebagai gerakan islamisasi. Hal tersebut bisa dikatakan sebagi sikap tidak menghormati kebhinekaan. "Jika seperti itu (dianggap islamisasi) namanya tidak ikhlas (dengan khibinekaan dan kemajemukan)," ujarnya.

KH Ma'ruf menjelaskan, setiap umat beragama berhak mengembangkan agamanya masing-masing. Umat beragama sebaiknya berlomba-lomba secara adil. Jadi, ikhlaslah menerima segala yang ada di Indonesia.

Ia menegaskan, segala sesuatu yang baik dan sesuatu yang berpotensi tidak baik harus dijaga bersama-sama. Agar sesuatu yang baik tetap baik dan sesuatu yang berpotensi tidak baik menjadi baik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement