Ahad 01 Jan 2017 09:15 WIB

Belasan Pengunjung Tenggelam di Pantai Palabuhanratu

Rep: Riga Iman/ Red: Bayu Hermawan
Tenggelam di laut (ilustrasi)
Foto: Shutterstock
Tenggelam di laut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Belasan wisatawan di Pantai Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, tenggelam pada Sabtu (31/12). Dari belasan korban tenggelam tersebut satu di antaranya meninggal dunia akibat terbawa ombak laut.

Data Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Palabuhanratu, Sukabumi, menyebutkan jumlah pengunjung yang tenggelam mencapai sebanyak 16 orang. Mereka rata-rata tenggelam di Pantai Citepus, Palabuhanratu. Korban yang meninggal dunia adalah Johan (32 tahun) warga Jalan Veta Barat, Jakarta Barat.

"Pengunjung yang tenggelam mayoritas dari luar Sukabumi seperti Jakarta," jelas Sekretaris Balawista Palabuhanratu, Yanyan Nuryanto, Ahad (1/1).

Menurutnya korban yang tewas yakni Johan berenang di luar waktu pengawasan sekitar pukul 17.40 WIB. Padahal, pengawasan yang dilakukan petugas hanya sampai pukul 17.00 WIB.

Yanyan menjelaskan, wisatawan asal Jakarta itu tepatnya tenggelam di Pantai Citepus di belakang Masjid Istiqomah, Desa Citepus, Palabuhanratu. Selain Johan, lanjut dia ada sejumlah wisaawan lainnya yang berhasil diselamatkan petugas penjaga pantai.

Ia menambahkan, para korban selamat langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Sebab, ada sejumlah korban yang kondisinya belum sadarkan diri dan lemas. Diakui Yanyan, momen liburan tahun baru ini menyebabkan tingkat kunjungan wisatawan ke obyek wisata pantai Sukabumi meningkat.

"Kami meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menaati himbauan petugas agar tidak menjadi korban tenggelam," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement