Ahad 01 Jan 2017 14:04 WIB

Muhasabah adalah Bentuk Pertaubatan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Ustaz Evie Effendi
Ustaz Evie Effendi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Muhasabah akhir tahun 2016 dengan tema "Indonesia Ikhlas" Harian Republika, di Mesjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Sabtu malam (31/12) dipenuhi oleh ratusan warga. Mereka datang ingin mendengarkan tausiah dari narasumber Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Ustaz Athian Ali, Ustaz Evie Effendi dan Prof Hermawan K Dipojono Ph.D.

Dalam tausiahnya, Ustad Evie Effendi mengungkapkan, muhasabah berkaitan erat dengan pertaubatan. Oleh karena itu, ke depan, diharapkan menjadi lebih baik dan manusia tidak melupakan Allah SWT. Sebab, kematian bisa datang kapan saja.

"Barang siapa melakukan hal yang sama pada tahun ini dengan tahun kemarin, maka merugi. Menjelang 2017 ini, maka harus lebih baik dari tahun kemarin," ujarnya kepada ratusan warga saat acara muhasabah, Sabtu (31/12).

Menurutnya, tidak hanya itu, dari sekarang umat harus mempersiapkan rencana visi dan misi ke depan. Sementara masa lalu harus dijadikan pelajaran.

"Setiap orang punya masa lalu dan punya masa depan yang sudah mah sudah saja. Ke depan mau seperti apa. Yang Allah lihat bukan masa lalu kita tapi pertaubatan, maka niatkan," ujarnya. Ia menuturkan, tiap tahun berganti maka ahlak harus terus bertambah baik serta signifikan berubah.

Terpisah, Prof Hermawan mengatakan, muhasabah dilakukan sebagai upaya melihat sudah sampai posisi mana diri kita saat ini. Dalam ruang dan waktu yang tengah berjalan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement