Ahad 01 Jan 2017 18:05 WIB

Diadang Hujan, Warga Khusyuk Ikuti 'Malam Cinta Rasul'

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Hujan deras melanda wilayah III Cirebon.
Hujan deras melanda wilayah III Cirebon.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Cirebon dan sekitarnya sejak Magrib hingga malam hari, tak mengurungkan niat umat Islam untuk mengikuti kegiatan 'Malam Cinta Rasul'. Kegiatan ini bersamaan dengan malam pergantian tahun, dan berlangsung di Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon, Sabtu (31/12).

 

Warga yang berdatangan dari sejumlah daerah di Kota Cirebon dan sekitarnya, tetap khusyuk mengikuti jalannya dzikir dan doa bersama itu. Mereka pun tetap khidmat mendengarkan tausyiah yang disampaikan Pimpinan Majelis Al Bahjah, Buya Yahya. Banyak di antara mereka yang mengenakan jas hujan dan payung sebagai pelindung diri dari rintik hujan.

 

Salah seorang jamaah asal Kelurahan/Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Andi, mengaku, sudah meniatkan diri sejak beberapa hari yang lalu untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Karenanya, walau hujan turun, dia tetap tidak beranjak pulang.

 

"Acaranya juga kan pas di malam tahun baru. Jadi dari pada melakukan kemaksiatan, sebaiknya isi malam tahun baru dengan pengajian seperti ini," tutur Andi.

 

Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis berharap, kegiatan itu dapat membawa berkah dan kebaikan bagi Kota Cirebon. Dia pun mendoakan agar masyarakat yang dipimpinnya menjadi lebih maju dan sukses. "Semoga kerjasama antara umara dan ulama akan membawa Kota Cirebon menjadi kota yang diberkahi Allah SWT," katanya.

 

Sementara di Kabupaten Indramayu, kegiatan serupa yang dilaksanakan di Alun-alun Kabupaten Indramayu, tak dapat berjalan mulus. Pasalnya, saat kegiatan baru dimulai, hujan deras yang disertai angin kencang dan petir menggelegar melanda.

 

Bahkan, salah satu tenda yang disediakan untuk menaungi jamaah pun roboh tertiup angin. Pihak panitia akhirnya terpaksa menyudahi acara tersebut karena menilai situasinya cukup mengkhawatirkan.

 

Salah seorang warga Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu Wahyu mengaku, semula sangat ingin hadir dalam acara pengajian tersebut. Namun, dia mengaku tak berani keluar rumah karena banyaknya petir yang menggelegar dan bersahutan sejak pukul 20.00 WIB. "Petirnya sangat menakutkan. Apalagi kalau berada di ruang terbuka seperti alun-alun," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement